Rabu 15 Dec 2021 18:59 WIB

Arti Kedatangan Blinken Seusai Indonesia Diam Digertak China di Natuna

Surat diplomatik China ungkap permintaan agar RI setop pengeboran migas di Natuna.

Red: Andri Saubani
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melambai saat tiba di bandara internasional di Jakarta pada Senin, 13 Desember 2021.
Foto: Olivier Douliery/Pool Photo via AP
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melambai saat tiba di bandara internasional di Jakarta pada Senin, 13 Desember 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Fergi Nadira, Lintar Satria, Haura Hafizhah, Antara

Pada awal bulan ini, anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan membocorkan adanya surat diplomatik dari Pemerintah China yang meminta Indonesia untuk menghentikan pengeboran minyak dan gas alam di wilayah maritim dekat Natuna. Menurut Farhan, permintaan ini menjadi yang pertama dari China terkait kedaulatan Indonesia di Natuna.

Baca Juga

"(Surat itu) sedikit mengancam karena itu adalah upaya pertama diplomat Cina untuk mendorong agenda sembilan garis putus-putus mereka terhadap hak-hak kami di bawah hukum laut," kata Farhan kepada Reuters.

Kepada Reuters, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia mengatakan, setiap komunikasi diplomatik antarnegara bersifat pribadi dan isinya tidak dapat dibagikan. Dia pun menolak berkomentar lebih lanjut.