REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua organisasi antikorupsi IM57+ Institute M Praswad Nugraha mengkritisi munculnya baliho yang menampilkan wajah Ketua KPK Firli Bahuri disertai dengan pesan antikorupsi. Ia menduga Firli punya ambisi selain pemberantasan korupsi.
Praswad menyebut munculnya baliho ini kembali menambah gimmick Firli dalam memimpin KPK. Tercatat, kehebohan yang pernah dibuat Firli adalah membuat nasi goreng dan memberi penghargaan ke istrinya yang membuat mars KPK. Atas dasar itu, ia menduga Firli mulai berkampanye menggunakan jabatan ketua KPK.
"Baliho Pak Firli sebetulnya bukanlah hal yang mengagetkan apabila melihat jejak rekam yang bersangkutan selama ini. Hal tersebut mencerminkan sebetulnya apa ambisi yang ingin dicapai melalui baliho kampanye yang bersangkutan yaitu Firli Bahuri Untuk Indonesia," kata Praswad di Jakarta, Selasa (22/2/2022).
Praswad mendesak Firli untuk fokus menuntaskan perkara yang tak kunjung rampung di KPK. Ia menyayangkan bila Firli terus membuat gimmick tak penting dalam pemberantasan korupsi.
"Kita masih ingat bagaimana Pak Firli lebih sibuk untuk membuat gimmick masak nasi goreng dibanding melakukan tindakan kongkrit dalam melakukan pemberantasan korupsi dan menangkap Harun Masiku," ujar mantan pegawai KPK yang tersingkir karena tes wawasan kebangsaan itu.
Selain itu, Praswad menyinggung soal potensi konflik kepentingan antara Firli dan KPK. Ia khawatir Firli justru memanfaatkan KPK demi kepentingan pribadi. Apalagi ia mengingatkan Firli pernah terjerat pelanggaran etik ketika menggunakan helikopter saat mengunjungi kampung halamannya.
"Tindakan-tindakan Firli belakangan bukanlah sesuatu yang baru namun semakin menegaskan bahwa Ketua KPK menganggap lembaga negara itu seperti perusahaan keluarga yang dimiliki oleh siapapun orang yang menjabat Ketua KPK, khas mental pejabat di era Orde Baru," ucap Praswad.
Sebelumnya, baliho yang menampilkan wajah Firli itu beredar di media sosial Twitter. Dalam baliho itu, juga mencantumkan logo KPK dan memuat pesan sebagai berikut.
"Siapa saja yang korupsi kita tangkap. Kita ingin mewujudkan Indonesia yang adil makmur, cerdas, sejahtera, mudah mencari kerja, Indonesia yang disegani dunia dan Indonesia yang membanggakan rakyatnya."
Firli juga telah merespons soal baliho tersebut melalui akun Twitter @firlibahuri. Ia mengaku tidak mengetahui siapa pihak yang memasang dan lokasi baliho itu berada.
"Terus terang saya tidak tau siapa dan di mana itu semua dipasang. Masyarakat yang banyak aspirasinya banyak. Jika itu dimaksudkan untuk mendukung kerja KPK saya mengucapkan terima kasih. KPK adalah penegak hukum yang independen. Salam Anti Korupsi!," kata Firli dikutip dari akun Twitter-nya.