Di samping program dari Pemerintah, Sandi berharap dukungan dari para pelaku di ekosistem industri perfilman bisa menyempurnakan program yang telah disiapkannya. Ia mendorong "kolabor-aksi" dari berbagai pihak, yakni kolaborasi yang dapat menciptakan dampak yang baik untuk masyarakat serta membanggakan nama harum Indonesia.
"Kita inginnya "kolabor-aksi" dengan dunia usaha, swasta seperti Kadin, agar berpartisipasi di sini, juga diharapkan bisa mengangkat kekayaan alam serta keragaman dari budaya kita," ujar Sandi.
Menurut Sandi, sektor perfilman Indonesia dapat menjadi lokomotif ekraf di Indonesia karena memiliki pasar yang kuat. Ia menyebutkan, pada 2019, Indonesia masuk dalam 10 besar pasar film terbesar di dunia.
Kala itu, Indonesia mencetak 500 juta dolar AS. Jumlah yang besar tersebut diharapkan bisa kembali dicapai sektor perfilman Indonesia yang sempat terpukul akibat pandemi Covid-19.