Ahad 15 May 2022 16:07 WIB

Aaron Salter Jr, Sosok Pahlawan yang Meninggal Saat Coba Hentikan Serangan Buffalo

Salter Jr. menarik senjatanya dan menembak ke arah Payton Gendron.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Polisi berbicara dengan para pengamat saat menyelidiki setelah penembakan di sebuah supermarket pada hari Sabtu, 14 Mei 2022, di Buffalo, N.Y.
Foto: AP/Joshua Bessex
Polisi berbicara dengan para pengamat saat menyelidiki setelah penembakan di sebuah supermarket pada hari Sabtu, 14 Mei 2022, di Buffalo, N.Y.

REPUBLIKA.CO.ID, BUFFALO – Di balik serangan yang menargetkan warga kulit hitam di Buffalo, New York, Amerika Serikat (AS), ada sosok yang disebut pahlawan. Dia adalah Aaron Salter Jr, eks polisi sekaligus petugas keamanan supermarket Tops yang mencoba menghentikan penembakan yang dilakukan oleh remaja kulit putih Payton Gendron (18 tahun).

“Hari ini mengejutkan. Saya cukup yakin dia menyelamatkan beberapa nyawa hari ini. Dia seorang pahlawan,” kata putranya Aaron Salter III, dikutip New York Post, Ahad (15/5/2022).

Baca Juga

Menurut Komisaris Polisi Buffalo Joseph Gramaglia, Salter Jr. menarik senjatanya dan menembak ke arah Payton Gendron. Namun, pelurunya tidak dapat menembus perlengkapan taktis lapis baja Gendron. Mengetahui tembakan Salter Jr., Gendron kemudian menembakinya hingga meninggal.

Gendron akhirnya ditahan oleh polisi Buffalo. Dia mengaku tidak bersalah atas serangannya yang menewaskan sepuluh dan melukai tiga orang. Penyelidik mengklaim aksi Gendron dipicu oleh kebencian terhadap warga kulit hitam.

Sebelum serangan rasial itu, Salter Jr. telah menghabiskan empat tahun terakhir bekerja di supermarket setelah tiga dekade berkarier di Departemen Kepolisian Buffalo. Salter Jr. meninggalkan tiga anak dan akan segera bergabung dengan departemen kepolisian setelah lulus dari sekolah menengah.

Sang ibu, Carol telah bekerja sebagai kasir di supermarket Tops selama 15 tahun sebelum menjadi manajer front-end hingga pensiun tahun 1986. Dia dan suaminya Aaron Salter, Sr. yang keduanya telah meninggal dunia kemudian membuka usaha dry cleaning.

Menurut Jaksa Wilayah Erie John J. Flynn, Gendron didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama. Pihak berwenang mengatakan ketika tersangka tiba di toko sekitar pukul 14.30 waktu setempat, dia bersenjata lengkap, mengenakan perlengkapan taktis, helm, dan memiliki kamera yang menyiarkan langsung tindakannya.

Jaksa Agung Merrick Garland mengatakan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) sedang menyelidiki penembakan itu sebagai kejahatan kebencian dan tindakan rasial yang dimotivasi kekerasan ekstremis. “Tersangka menggunakan senjata serbu,” kata Flynn.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement