Ahad 05 Jun 2022 03:03 WIB

Ketum PAN: Airlangga Hartarto Layak Jadi Capres

KIB terbuka dengan sosok-sosok yang memiliki komitmen untuk masa depan Indonesia.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar Silaturahim Nasional di Plataran Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar Silaturahim Nasional di Plataran Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan mengaku Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum membicarakan sosok yang akan diusung sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Namun, ia mengatakan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa layak menempati posisi tersebut.

"Saya jawab layak pantas, ketua partai pemenang nomor dua Pak Airlangga layak jadi capres, Pak Suharso Ketua Umum PPP ditanya layak juga jadi capres atau cawapres," ujar Zulkifli dalam pidato Silaturahim Nasional Koalisi Indonesia Bersatu, Sabtu (4/6/2022).

Baca Juga

Ia juga menjelaskan, Koalisi Indonesia Bersatu juga terbuka dengan nama-nama lain yang kerap diisukan maju dalam Pilpres 2024. Beberapa diantaranya seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Jangan-jangan ini koalisi untuk Pak Ganjar, oh bisa juga. Ada lagi yang tanya 'Pak jangan-jangan ini koalisi untuk Pak Anies?' bisa juga kok, semua bisa,  karena kami memang belum membicarakan soal capres dan cawapres," ujar Zulkifli.

Koalisi Indonesia Bersatu adalah bentuk kerja sama antara tiga partai politik dalam memajukan Indonesia. PAN, Partai Golkar, dan PPP membentuk koalisi yang dilandasi akhlak politik yang dipandu oleh nilai-nilai agama dan nasionalisme.

"Koalisi ini bersepakat bahwa pikiran dan jalan politik mengedepankan. Jangan hanya mengedepankan persaingan dan kompetisi untuk saling meniadakan satu sama lain, sejatinya itu bukan karakter bangsa Indonesia," ujar Zulkifli.

Wakil Ketua MPR menjelaskan, Pancasila merumuskan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Musyawarah tersebut menjadi salah satu bentuk kerendahan hati untuk saling memahami satu sama lain.

"Saling mendengarkan satu sama lain, saling menghormati satu sama lain, bernuansa egaliter, setara, empatik, non sekretarian, non diskriminatif. Untuk mewujudkan cita-cita rangkum pada sila berikutnya sila kelima, yaitu keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Zulkifli.

Dalam forum yang sama, Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa mengungkapkan koalisinya terbuka dengan sosok di luar ketiga partai tersebut untuk diusung sebagai capres. "Memang belum saatnya kita membicarakan pasangan capres-cawapresnya yang diusulkan koalisi. Kemungkinan itu bisa dari dalam atau luar koalisi," ujar Suharso.

Koalisi Indonesia Bersatu, jelas Suharso, terbuka dengan sosok-sosok yang memiliki komitmen untuk masa depan Indonesia. Sosok tersebut haruslah mumpuni dan diterima oleh masyarakat dalam Pilpres 2024. "Koalisi Indonesia Bersatu tidak alergi (capres) dari luar koalisi, sepanjang memenuhi hal-hal yang kita sepakati secara bulat," ujar Suharso.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement