REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Kericuhan antara wartawan dan pelajar kemarin telah menyebabkan korban dari kedua belah pihak. Rencananya, Selasa (20/9) ini, pihak korban dari pelajar akan melapor ke Polres Jakarta Selatan.

"Korban akan datang," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Baharudin Djafar, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (20/9). Berdasarkan informasi dari Polres Jakarta Selatan, ia katakan bahwa korban akan didampingi keluarganya untuk melapor terkait kericuhan kemarin.

Menurut Baharudin, gesekan antara wartawan dan pelajar SMAN 6 Jakarta telah mengakibatkan korban luka dari kedua pihak. Berdasarkan informasi yang polisi kumpulkan, ada sekitar lima wartawan yang mengalami luka. Sedangkan dari pelajar, ada sekitar tujuh orang yang terluka akibat kericuhan.

Mengenai penyebab gesekan yang terjadi di depan SMAN 6 itu, menurut Baharudin, polisi memerlukan penulusuran lebih lanjut. Ia mengatakan hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dan penelusuran. Untuk penanganan kasus ini, ia berharap dapat dijalankan secara proporsional dan profesional. "Kapolres mutlak harus objektif," kata dia.

Kericuhan ini bermula ketika wartawan menggelar aksi damai di depan SMAN 6, Jalan Mahakam, Jakarta Selatan. Aksi ini dilakukan terkait adanya perampasan dan pemukulan terhadap salah satu wartawan yang tengah meliput tawuran antarpelajar, Jumat (16/9). Korban menduga pelaku perampasan merupakan oknum pelajar dari SMAN 6.

Dalam aksi ini, pihak sekolah difasilitasi polisi kemudian melakukan mediasi untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi di dalam sekolah. Namun, suasana tidak kondusif terjadi di luar sekolah. Gesekan terjadi antara wartawan dan pelajar. Mengenai penyebab timbul gesekan tersebut, hingga saat ini polisi masih melakukan penelusuran.

Ikuti Whatsapp Channel Republika