Jumat 21 Oct 2011 13:38 WIB

Transjakarta Meledak, Jumlah Penumpang tak Berkurang

Rep: Nawang Fatma Putri / Red: Johar Arif
Petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara meledaknya sebuah bus TransJakarta di Stasiun Pengisian Bahan bakar Gas (SPBG) Pinang Ranti, Jakarta Timur, Kamis (20/10).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara meledaknya sebuah bus TransJakarta di Stasiun Pengisian Bahan bakar Gas (SPBG) Pinang Ranti, Jakarta Timur, Kamis (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH – Meledaknya bus Transjakarta di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Pinangranti, Kamis (20/10), tak mengakibatkan penurunan penumpang.

“Jumlah penumpang masih normal, seperti hari biasa. Hingga hari ini rata-rata masih 390 ribu penumpang per hari,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI, Udar Pristono, Jumat (21/10). Hingga saat ini, Pristono mengungkapkan, pihaknya masih menunggu hasil invesitgasi kejadian tersebut. Ia memperkirakan ada tabung yang bocor, sehingga menyebabkan meledaknya bus tersebut.

Ia menuturkan, selama ini perawatan Transjakarta terus diperhatikan, dan semua prosedur sudah diikuti dengan baik. “Dari sekian tahun beroperasi, sejak 2004, tak pernah ada masalah,” ujar Pristono.

Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta, M. Akbar juga mengatakan tak ada penurunan jumlah penumpang terkait kejadian meledaknya salah satu Transjakarta. Akbar mengatakan terdapat penumpukan pengisian BBG karena SPBG Pinangranti hingga sekarang belum dapat dioperasikan. Menurutnya, pada hari biasa terdapat 70 bus yang mengisi Bahan Bakar Gas (BBG) di SPBG tersebut.

“Ada penumpukan di empat SPBG yang menjadi tempat pengisian BBG 70 bus itu. Tapi ini hanya untuk sementara, sampai Dirjen Migas dan Perusahaan Gas Negara (PGN) melakukan pengecekan, dan SPBG Pinangranti dibuka lagi,” kata Akbar. Empat SPBG tersebut adalah SPBG Kampung Rambutan, Daan Mogot, Pancoran, dan Jalan Pemuda.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement