Senin 23 Jan 2012 16:30 WIB

Kakak Korban Xenia: Ia Sempat Genggam Tangan Saya Hampir 2 Menit

Rep: Ahmad Reza Safitri/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Kecelakaan maut terjadi di sekitar Tugu, Tani, Jakarta Pusat, Ahad (21/1). Sebuah Xenia Hitam bernomor polisi,  B 24878 menabrak pejalan kaki. (Video Capture)
Kecelakaan maut terjadi di sekitar Tugu, Tani, Jakarta Pusat, Ahad (21/1). Sebuah Xenia Hitam bernomor polisi, B 24878 menabrak pejalan kaki. (Video Capture)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Berjarak lima meter dari rumah korban Firmansyah yang meninggalkan seorang istri tengah hamil, puluhan orang berpeci dan kerudung juga memadati rumah M Akbar (23). Ia adalah korban meninggal lain yang juga ditabrak Xenia pada Ahad (22/1)

Berbeda dengan Firmansyah, yang juga teman karibnya, Akbar sempat menunjukkan gelagat yang aneh sebelum kejadian nahas itu terjadi. Menurut sang kakak, Ani Suhaini (33), adiknya terlihat gelisah pada malam sebelum kejadian.

Selepas melakukan pengajian atas meninggalnya sang ayah, kata Ani, Akbar kerap kali naik turun tangga rumah, terhitung sebanyak enam kali. Namun ketika ditanya kenapa, Akbar tak sedikit pun memberikan jawban.

 Menurut Ani, sang adik merupakan pribadi yang manja dan banyak bicara. "Dia dekat banget sama ibunya," kata dia.

Serupa dengan Firmansyah, ungkap Ani, Akbar memang selalu menyempatkan berolahraga di Monas pada Minggu pagi. "Memang biasa pergi bareng dengan Firmansyah," kata dia.

Sekitar tujuh jam dari keberangkatan Akbar, Pukul 11.30 WIB, Ani tengah berduduk santai di bangku panjang yang ditaruh di depan rumahnya. Namun ketika itu, suara teriakan anak-anak terdengar dari kejauhan. Dari teriakan itu terdengar kabar jika sang adik tertabrak dan kini berada di RSPAD Gatot Soebroto.

Dengan tergesa-gesa, Ani lantas mengajak adik kandung lainnya menuju rumah sakit tersebut Ketika sampai, Ani mendapati sang adik sedang terkapar lemas disertai kucuran darah dari kepala belakang.

Ani lantas memegang erat tangan Akbar sembari menyemangati sang adik. "Kuat ya Bar, kuat." Sang adik pun menyambutnya dengan juga memegang pergelangan tangan kakanknya "Tangan saya dipegang keras banget. Tapi nggak sampai dua menit, Akbar terdiam dan melepas pegangannya," ungkap Ani.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement