REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Mobil penjinak bom, mobil pasukan anti huru hara, serta empat unit ambulans disiagakan di kawasan Benteng Rotterdam, Makassar untuk mengamankan pementasan epos I La Galigo.Polda Sulselbar dan Dinas Kesehatan setempat, menggelar pengamanan terbuka dan tertutup di kawasan tersebut.
Selain itu, sedikitnya 150 orang satpam yang dikoordinir Pemerintah Kota Makassar, juga berjaga-jaga di sekeliling Benteng Rotterdam pada saat pementasan karya sastra terpanjang di dunia itu, Sabtu (23/4) malam.
"Ini dilakukan, jangan sampai ada yang nekat memanjat dinding benteng yang tingginya lebih dari lima meter," kata salah seorang satpam Agus Salim.
Sejumlah pedagang kaki lima diizinkan berjualan di depan pintu gerbang Benteng Rotterdam. Namun Agus Salim mengatakan, mereka diizinkan setelah petugas keamanan memeriksa barang dagangannya dan menyatakan steril.
Meskipun jumlah pedagang kaki lima hanya dapat dihitung jari. Namun dagangnya cukup variatif seperti kacang rebus, aneka minuman dingin, roti bakar, dan kue tradisional "buroncong" yang lebih dikenal di Jawa sebagai kue "pancong".
Aneka jajanan tersebut banyak dinikmati orang yang tidak dapat masuk ke Benteng Rotterda, karena tidak sanggup membeli karcis. "Daripada cepat pulang ke rumah, lebih baik menikmati kekecewaan dengan makan kacang rebus di taman depan benteng," kata warga Kecamatan Mariso, Makassar, Salmawati.
Hal senada dikemukakan mahasiswa Fakultas Budaya dan Bahasa Universitas Negeri Makassar, Muh Ramli. "Kami berharap agar pementasan I La Galigo akan ada lagi di Makassar dan bisa lebih membumi, tanpa perlu mengeluarkan kocek banyak. Artinya, juga dapat dinikmati masyarakat kecil seperti kami yang hanya hidup kos-kosan," katanya.
Dia mengatakan, karya sastra budaya terpanjang di dunia yang melebihi karya sastra Mahabaratha ini, hendaknya bisa dinimkati oleh seluruh masyarakat Sulsel sebagai pemilik sah kebudayaan leluhur tersebut.
Pada pementasan I La Galigo, Sabtu malam, didominasi tamu kehormatan seperti para menteri, konsul dan duta besar, serta pejabat pemerintahan dan Muswilda setempat.