REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Polres Purwakarta menyiapkan 750 personel untuk menjaga 30 pom bensin yang ada di wilayah tersebut. Pengamanan tersebut sebagai antisipasi terjadinya penimbunan BBM jelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Dari 17 kecamatan yang ada, Kecamatan Purwakarta yang paling rawan penimbunan. Pasalnya, aktivitas warga di kecamatan ini sangat tinggi.
Kapolres Purwakarta AKBP Bahtiar Ujang Purnama, mengatakan, meskipun Kecamatan Purwakarta (kota) rawan terhadap penimbunan namun pihaknya belum memprioritaskan pengamanan ekstra di wilayah tersebut. Dengan kata lain, seluruh kecamatan mendapatkan prioritas pengamanan dengan prosedur yang sama.
"Pokoknya seluruh pom bensin kita awasi dengan ketat," kata Bahtiar, kepada "Republika", Senin (12/3).
Meskipun, lanjut dia, sampai saat ini belum terlihan antrian kendaraan di pom bensin yang ada. Akan tetapi, setiap harinya anggota akan patroli ke seluruh tempat pengisian BBM tersebut.
Secara terpisah, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, kenaikan BBM ini akan berimplikasi terhadap daya beli masyarakat. Pihaknya tidak bisa mengintervensi kenaikan tersebut. Namun, salah satu yang bisa pemda lakukan adalah dengan memberikan perhatian lebih terhadap sektor pertanian dan peternakan.
"Untuk pertanian, yang kami lakukan yaitu memperbaiki infrastruktur jaringan irigasi pedesaan," kata Dedi.
Adapun untuk peternakan, pemda akan mengalokasikan anggaran untuk sektor tersebut. Rencananya, kata Dedi, setiap kepala keluarga miskin akan mendapatkan bantuan permodalan untuk peternakan. Sebenarnya, sejak 2010 lalu, bantuan ini sudah ada. Namun, masih belum maksimal. Karena itu, tahun ini sektor peternakan akan lebih diperkuat lagi.