Rabu 20 Jul 2022 14:19 WIB

Ingatkan BUMN, Erick Thohir: Jangan Go Public Kalau Cuma Buat Gaya-gayaan

Erick terus memonitor perkembangan BUMN-BUMN yang sudah melantai di bursa.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri BUMN Erick Thohir. Erick meminta BUMN tidak sembarang melakukan go public. Menurut Erick, langkah BUMN menuju Initial Public Offering (IPO) harus dilakukan secara matang.
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir. Erick meminta BUMN tidak sembarang melakukan go public. Menurut Erick, langkah BUMN menuju Initial Public Offering (IPO) harus dilakukan secara matang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta BUMN tidak sembarang melakukan go public. Menurut Erick, langkah BUMN menuju Initial Public Offering (IPO) harus dilakukan secara matang.

"IPO bukan hanya sekadar listing, saya enggak mau. Kalau BUMN go public itu benar-benar perusahaan yang besar, sehat, dan bisa menjadi tanggung jawab orang berinvetasi, bukan hanya listing gaya-gayaan," ujar Erick usai peluncuran holding BUMN Danareksa di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Baca Juga

Erick mengaku terus memonitor perkembangan perusahaan-perusahaan pelat merah yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Erick mengaku selalu melakukan evaluasi secara berkala terhadap BUMN yang go public.

"Saya reviu beberapa perusahaan yang listing dan kita akan perbaiki. saya tidak bicara perusahaan apa, kita harus perbaiki karena ini tanggung jawab kita kepada publik. Saya sudah ingatkan kepada direksi dan komisaris jangan gaya-gayaan sekadar listing, ternyata perusahaan tidak siap," ucap Erick.

Erick ingin memastikan BUMN yang go public mempunyai fundamental bisnis yang sehat. Hal ini tergambar dalam capaian apik BUMN-BUMN besar dari sektor perbankan dan pertambangan di bursa.

"Jangan sekadar listing. Kalau listing benar-benar dapat membuat value yang baik untuk perusahaan, menjaga kepercayaan investasi karena ini uang masyarakat yang ditabung. Jangan sampai masyarakat mengharapkan return, tahunya ditipu, kan kasian. Seperti contoh dana pensiun dikorupsi, ini kita sedang perbaiki," kata Erick menambahkan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement