Jumat 19 Aug 2022 19:08 WIB

Sudirman Ungkap 5 Tantangan Generasi Mendatang

Indonesia butuh kepemimpinan yang kuat.

Red: Joko Sadewo
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengungkapkan tentang lima tantangan Indonesia ke depan.
Foto: Dok BM 400
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengungkapkan tentang lima tantangan Indonesia ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mantan menteri ESDM Sudirman Said mengingatkan bahwa masih terdapat lima permasalahan penting yang menjadi tantangan dan harus dihadapi oleh generasi selanjutnya.

“Pertama, yakni pembelahan sosial yang diakibatkan oleh ketidakmerataan kemampuan ekonomi,” kata Sudirman, dalam siaran pers, Jumat (19/8/2022).

Hal ini disampaikan Sudirman  pada webinar Dialog Merdeka: “Restorasi Kepemimpinan Indonesia Menyongsong Satu Abad Kemerdekaan” yang diselenggarakan oleh Sekretariat Kolaborasi Indonesia pada Kamis, 18 Agustus 2022.

Kedua, lanjut Sudirman, kinerja hukum yang belum sepenuhnya memberikan rasa adil. Ketiga, persoalan kemiskinan yang sampai saat ini masih terdapat lebih kurang 40 prsen warga yang rentan miskin.

Keempat, politik yang semakin terjebak pada pragmatisme transaksional. Kelima, kerusakan dan menurunnya daya dukung lingkungan yang merupakan ancaman bagi keberlanjutan ruang hidup bersama.

“Di masa depan Indonesia membutuhkan satu kepemimpinan yang kuat karena masalah mendasar tersebut masih muncul dan berpotensi menghalangi suksesnya tujuan bernegara,” ungkap Ketua Institut Harkat Negeri ini.

Sudirman mengatakan, untuk mendorong terjadinya restorasi maka harus mereview secara menyeluruh peta kebijakan dan arah bernegara. Ini untuk menata kembali arah bernegara ke depan.

Selain itu, menurut dia, mendesak untuk dilakukannya pembaruan proses rekrutmen politik, sehingga hanya orang terbaik yang dapat bekerja di sektor publik. “Terakhir adalah perluasan partisipasi masyarakat sehingga muncul kriteria kepemimpinan yang mengacu pada profil ideal kepemimpinan publik,” paparnya.

Ketua Forum Dialog Pemuda Kelompok G-20 (Y 20) Michael Victo menyebutkan bahwa generasi muda harus sadar terhadap apa yang diwariskan oleh generasi pendahulu. “Kita harus sadar terhadap apa yang diwarisi oleh para pendahulu kita. Apakah warisan itu dapat kita manfaatkan berdasarkan tantangan zaman yang berubah. Pemuda harus siap dan waspada terhadap warisan masalah terdahulu” ujar Michael.

Dialog Merdeka “Restorasi Kepemimpinan Indonesia, Menyongsong Satu Abad Kemerdekaan” dilaksanakan secara daring dengan menghadirkan Prof. Dr. Armaidy Armawi, M.Si., Prof. Dr. M. Baiquni, Prof. Dr. Ni'matul Huda, S.H., M.Hum., Sudirman Said, dan Michael Victor Sianipar sebagai narasumber dan dimoderatori oleh Dr. Hendri Satrio.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement