Sejak Taliban mendapatkan kembali kekuasaan, Afghanistan telah jatuh ke dalam krisis ekonomi. Bantuan pembangunan yang diandalkan negara itu dipotong dan di tengah sanksi yang sebagian besar telah membekukan sektor perbankan.
Kesepakatan perdagangan terbaru itu kemungkinan akan diawasi dengan ketat di Amerika Serikat (AS). AS telah mengumumkan pembentukan dana perwalian Swiss untuk beberapa cadangan bank sentral Afghanistan yang disimpan di negara itu. Taliban telah menuntut pembebasan seluruh jumlah sekitar 7 miliar miliar dolar AS dan dana tersebut harus digunakan untuk operasi bank sentral.
Azizi mengatakan, data internasional menunjukkan sebagian besar warga Afghanistan hidup di bawah garis kemiskinan. Kantornya saat ini bekerja untuk mendukung perdagangan dan ekonomi melalui penjangkauan internasional.
"Afghanistan sangat membutuhkan. Apa pun yang kami lakukan, kami melakukannya berdasarkan kepentingan nasional dan kemaslahatan rakyat," ujar Azizi.
Negara-negara Group of Seven (G7) berusaha menemukan cara untuk membatasi pendapatan ekspor minyak Rusia setelah invasinya ke Ukraina pada Februari. Namun Rusia berhasil mempertahankan pendapatan melalui peningkatan penjualan minyak mentah ke Asia, khususnya Cina dan India. Uni Eropa akan melarang impor minyak mentah Rusia pada 5 Desember dan produk minyak Rusia pada 5 Februari.