Senin 07 Nov 2022 00:10 WIB

Jepang Bertekad Perkuat Armada Angkatan Lautnya

Jepang ingin memperkuat kapasitas pertahanan rudal dan membangun kapal baru.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Jet tempur gabungan Jepang dan AS terbang dalam formasi di atas Laut Jepang, Selasa, 7 Juni 2022. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjanji meningkatkan kapasitas angkatan laut dan militer negaranya.
Foto: AP/Joint Staff
Jet tempur gabungan Jepang dan AS terbang dalam formasi di atas Laut Jepang, Selasa, 7 Juni 2022. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjanji meningkatkan kapasitas angkatan laut dan militer negaranya.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjanji meningkatkan kapasitas angkatan laut dan militer negaranya. Dia memperingatkan, negara-negara harus bersiap menghadapi agresor.

“Peningkatan (kapasitas angkatan laut Jepang) tidak bisa menunggu, termasuk pembangunan kapal angkatan laut baru, memperkuat kapasitas pertahanan rudal serta peningkatan kondisi kerja dan kompensasi untuk personel (militer) kita,” kata Kishida saat berbicara tentang tinjauan armada internasional Jepang, Ahad (6/11/2022).

Baca Juga

Tanpa secara langsung menyebut China, Kishida mengatakan, lingkungan keamanan nasional di sekitar Jepang tumbuh lebih keras, termasuk di wilayah persengketaan, yakni Laut China Timur dan Laut China Selatan. “Kita harus mempersiapkan diri untuk era ketika aktor muncul untuk tidak mematuhi aturan serta menggunakan kekuatan atau ancaman untuk menghancurkan perdamaian dan keselamatan negara lain,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Kishida turut mengecam uji coba rudal terbaru Korea Utara (Korut). Dia pun mengecam perang Rusia di Ukraina. Tinjauan armada internasional mengumpulkan kapal-kapal dari Jepang dan 12 negara lain, termasuk Australia, India, dan Amerika Serikat (AS), di Teluk Sagami, selatan Tokyo.

Korea Selatan juga mengambil bagian untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun Saat ini Tokyo dan Seoul berusaha untuk memperbaiki hubungan bilateral yang dibekap ketegangan.

Pernyataan Kishida terkait meningkatkan kapasitas militer muncul saat Jepang sedang menyusun rencana keamanan yang mungkin menyerukan penggandaan pengeluaran pertahanan negara tersebut dalam lima tahun. Hal itu akan mewakili perubahan besar di Jepang yang memiliki konstitusi tentang pembatasan kapasitas militer nasionalnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement