Kamis 09 Feb 2023 08:19 WIB

Lebih dari 298 Ribu Warga Suriah Kehilangan Rumah Akibat Gempa

Pemerintah Suriah dilaporkan sudah membuka 180 tempat penampungan sementara.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
 Para pelayat mengubur anggota keluarga yang meninggal dalam gempa dahsyat yang mengguncang Suriah dan Turki di sebuah pemakaman di kota Jinderis, provinsi Aleppo, Suriah, Selasa (7/2/2023). Seorang bayi perempuan ditemukan terkubur di bawah puing-puing dengan tali pusarnya masih utuh terkait dengan ibunya, Afraa Abu Hadiya, yang ditemukan tewas, menurut kerabat dan dokter. Bayi itu adalah satu-satunya anggota keluarganya yang selamat dari bangunan yang runtuh pada Senin di Jinderis, di sebelah perbatasan Turki, Ramadan Sleiman, seorang kerabat, mengatakan kepada The Associated Press.
Foto: AP Photo/Ghaith Alsayed
Para pelayat mengubur anggota keluarga yang meninggal dalam gempa dahsyat yang mengguncang Suriah dan Turki di sebuah pemakaman di kota Jinderis, provinsi Aleppo, Suriah, Selasa (7/2/2023). Seorang bayi perempuan ditemukan terkubur di bawah puing-puing dengan tali pusarnya masih utuh terkait dengan ibunya, Afraa Abu Hadiya, yang ditemukan tewas, menurut kerabat dan dokter. Bayi itu adalah satu-satunya anggota keluarganya yang selamat dari bangunan yang runtuh pada Senin di Jinderis, di sebelah perbatasan Turki, Ramadan Sleiman, seorang kerabat, mengatakan kepada The Associated Press.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Kantor berita pemerintah Suriah melaporkan lebih dari 298 ribu orang kehilangan rumah. Pemerintah Suriah dilaporkan sudah membuka 180 tempat penampungan sementara.

Laporan Rabu (8/2/2023) itu tampaknya merujuk pada daerah yang dikuasai pemerintah bukan di daerah yang dikuasai pemberontak. Bantuan untuk korban gempa di Suriah diperumit konflik yang memecah belah negara itu dan infrastruktur yang rusak.

Baca Juga

Pejabat PBB mengatakan, bantuan kemanusian PBB yang dikirimkan lewat Turki untuk jutaan warga Suriah dapat kembali dilakukan pada Kamis (9/2/2023). Setelah operasi yang berjalan sejak lama itu terhenti akibat gempa.

Di Kota Aleppo, Suriah, staf rumah sakit Al-Razi merawat seorang pria yang terluka yang mengatakan lebih dari satu lusin kerabatnya termausk ibu dan ayahnya tewas saat gedung yang mereka tinggi ambruk.

Total korban jiwa gempa yang terjadi di Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) mencapai 12 ribu lebih.

Jumlah korban jiwa dari kedua negara diperkirakan akan terus naik. Sebab ratusan bangunan yang rubuh di kota-kota di Turki dan Suriah telah menjadi nisan bagi korban yang terperangkap di bawahnya.

Pada Rabu kemarin pemerintah dan tim penyelamat mengkonfirmasi total korban jiwa di Turki menjadi 9.057 orang dan Suriah sebanyak 2.950 orang.

Duta Besar Suriah untuk PBB mengakui pemerintahnya "kekurangan kemampuan dan peralatan". Ia menyalahkan perang sipil selama puluhan tahun dan sanksi-sanksi negara Barat.

Pemerintah Turki mengatakan 13,5 juta orang di daerah yang tersebar 450 kilometer dari Adana di barat sampai Diyarbakir di timur terdampak gempa. Di Suriah korban tewas dilaporkan hingga Hama, 250 kilometer dari pusat gempa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement