REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Sukarno Putri soal ibu-ibu pengajian, mendapat tanggapan dari berbagai kalangan. Salah satunya Juru Dakwah NU dari Ponpes Balekambang, Jepara, Jateng, DR KH Nasrulloh Afandi, LC MA.
Pria yang akrab disapa Gus Nasrul itu mengatakan, kaum perempuan terutama ibu, memiliki peran yang besar dalam sejarah Islam.
Di tengah masyarakat, seorang ibu pun sangat berperan dalam menentukan karakter anak-anaknya, yang kelak akan menjadi generasi penerus bangsa.
‘’Seorang ibu itu al-ummu madrosatul ula. Ibu itu sekolahan yang pertama. Jika ibunya tidak berkualitas, maka akan melahirkan anak yang tidak berkualitas. Kalau ibunya sama sekali tidak ada pendidikan agama maka anaknya kosong pendidikan agamanya,’’ kata Gus Nasrul, dalam video ceramahnya yang viral, seperti dikutip Republika.co.id, Jumat (24/2/2023).
Gus Nasrul mengungkapkan, kualitas seseorang tidak cukup hanya ditentukan oleh kecerdasan intelektualnya saja. Namun, juga harus disertai dengan kecerdasan religiusitas.
Supaya anak memiliki kecerdasan religiusitas, lanjut Gus Nasrul, maka ibunya terlebih dahulu harus memiliki pemahaman tentang agama. Salah satu caranya, bisa diperoleh melalui pengajian.
Gus Nasrul menjelaskan, dalam pengajian tidak hanya mengajarkan tentang sholat, zakat, ataupun ibadah ritual semata. Namun, di pengajian juga ada tentang ilmu akhlak, yang menjelaskan bagaimana cara berinteraksi sosial.
Baca juga: Ketika Sayyidina Hasan Ditolak Dimakamkan Dekat Sang Kakek Muhammad SAW
"Justru dengan ibu-ibu yang cinta pengajian itulah, yang akan menjadi bekal melahirkan generasi yang berkualitas,’’ tutur peraih doktor maqashid syariah dengan predikat summa cum laude dari Universitas Al-Qarawiyin Maroko tersebut.
Gus Nasrul pun mengusulkan agar Megawati mendirikan majelis pengajian ibu-ibu. Dalam majelis tersebut, Megawati bisa mengajak anggota DPR RI yang perempuan, istri para anggota DPR RI dari Fraksi PDIP maupun istri para pejabat se-Indonesia.
‘’Nanti Ibu Meganya pakai kerudung, menghadirkan ustadz, habib, kemudian bersholawat, luar biasa,’’ kata Gus Nasrul.