REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa demokrasi elektoral saat ini menghasilkan banyak motif dalam hasil lembaga survei. Pernyataan tersebut menanggapi elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang terus mengalami peningkatan.
Jelasnya, rakyat Indonesia membutuhkan pemimpin yang ideologis, visioner dan membumi. Serta memiliki kemampuan, profesional dan rekam jejak yang baik.
"Sehingga pertimbangannya banyak bukan hanya dari survei saja, banyak pertimbangannya dan Ibu Mega yang nantinya bakal ambil keputusan itu," ujar Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta, Kamis (2/3/2023).
Ia juga menanggapi Partai Amanat Nasional (PAN) yang mengusulkan nama Ganjar dalam rapat koordinasi nasional. Menurutnya, itu merupakan dampak pergeseran demokrasi substansial ke elektoral.
"Di mana partai banyak yang tidak percaya diri untuk melakukan pelembagaan dan kemudian membangun kaderisasi dari internal partai. Sehingga banyak motif mencalonkan seseorang dalam demokrasi elektoral itu ada motif untuk mendongkrak elektoral partai tersebut," ujar Hasto.
"Ada motif sebagai jalan pintas, karena tidak melakukan kaderisasi di internal partai," sambungnya.
Menurutnya, hal tersebut menyentuh aspek-aspek yang bersifat etika politik. Karenanya, PDIP belajar bahwa pelembagaan partai dan kaderisasi merupakan sesuatu yang penting bagi partai politik.
"Itu sangat penting dan merupakan pilihan yang paling rasional, paling baik di dalam mendidik kader dari internal partai," ujar Hasto.
Sebelumnya, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan mengisyaratkan untuk mengusung Ganjar Pranowo dan Erick Thohir di Pilpres 2024. Ia menyampaikannya lewat pantun dalam acara rapat koordinasi nasional (Rakornas) PAN di Semarang, Jawa Tengah, Ahad (27/2).
"Izinkan saya mengakhiri pidato pada Rakornas PAN. Jalan-jalan ke Simpang Lima, jangan lupa beli lumpia. Kalau Pak Ganjar dan Pak Erick sudah bersama, Insya Allah Indonesia tambah jaya," ujar Zulhas membacakan pantunnya.
Acara tersebut diketahui juga dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Zulhas pun berseloroh di hadapan Jokowi, kalau rambut Ganjar semakin memutih dan ada kerutan di wajahnya.
"Terima kasih Pak Ganjar, rambutnya sudah memutih secara alami dan ada kerutan di wajah. Itu seperti tanda-tanda yang diungkap Pak Presiden, itu karena beliau bekerja keras untuk rakyat agar bisa makmur dan sejahtera," ujar Zulhas.