REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di antara tatanan masyarakat Aljazair, terdapat suku-suku yang berasal dari Barat. Salah satunya suku Gipsi Aljazair yang datang ratusan tahun yang lalu. Namun, mereka gagal berbaur dengan tatanan sosial Aljazair.
Dikutip di Arabic Post, gipsi di Aljazair dikenal sebagai "Bani Addas" dan "Bani Hajres", dan sebagian lagi menyebut mereka "Jitano" atau "Al-Gawatna". Suku Gipsi di Aljazair memiliki nama-nama yang berbeda tergantung daerahnya. Tetapi semua suku gipsi di Aljazair memiliki cara hidup yang sama, yakni nomaden.
Suku gipsi Aljazair tinggal di padang rumput dan tanah penggembalaan. Mereka tidak meninggalkannya sampai menjadi tanah tandus.
Mereka juga lebih suka tinggal di tenda, dan menggunakan gerobak yang ditarik untuk berkeliling. Dan jika salah satu anggotanya meninggal, mereka membawanya ke masjid lalu meninggalkannya.
Selain tradisi aneh gipsi di Aljazair, tersimpan sejarah kelam mereka yang berkaitan dengan kolonialisme. Inilah yang membuat mereka sebagian besar dikucilkan di antara orang Aljazair dan sulit untuk mengintegrasikan mereka, meskipun jumlah mereka saat ini mencapai sekitar satu juta orang.
Menurut surat kabar Aljazair, Al-Shorouk, orang gipsi di Aljazair sebagiannya adalah orang Romawi di Eropa. Beberapa dari mereka berbicara dengan bahasa yang sama yang mungkin berasal dari India.
Beberapa di antaranya memiliki...