Jepang mengabaikan penolakan dari komunitas nelayan lokal dan Cina dengan mulai membuang air limbah nuklir dari PLTN Fukushima pada 24 Agustus. Pada tahap pertama, operator Tokyo Electric Power Company (TEPCO) akan mengencerkan sekitar 7.800 ton air olahan dengan air laut.
Larutan tersebut akan dikeluarkan selama 17 hari berturut-turut. TEPCO telah mengisi fasilitas, yang disebut poros pembuangan vertikal, dengan air yang telah diolah dan diencerkan.
Setiap ton air yang diolah dicampur dengan sekitar 1.200 ton air laut. Terdapat sekitar 1,3 juta ton air olahan di kompleks TEPCO.
Operator kehabisan kapasitas penyimpanan. Alhasil, itu memaksa Jepang membuang air tersebut ke laut.