REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Pengawas Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) tengah merumuskan sejumlah insentif menarik bagi pelaku usaha sawit yang mau masuk ke Bursa CPO untuk melakukan perdagangan. Lewat pemberian pemberian insentif, Bursa CPO diharapkan dapat makin aktif sebagai tempat penawaran sehingga bisa menjadi acuan harga sawit dari Indonesia.
Kepala Bappebti, Didid Noordiatmoko mengatakan, insentif yang dimaksud bisa berupa insentif fiskal maupun non fiskal. Hanya saja, Didid belum bisa menjelaskan lebih lanjut karena masih dalam kajian mendalam.
“Masuk ke bursa itu kan secara voluntary, jadi ini bisa sukses kalau ada sesuai yang membuat orang ingin masuk antara lain adalah insentif. Ini lagi kami godok,” kata Didid di Jakarta, Jumat (20/10/2023).
Pihaknya berharap pemberian insentif bagi pelaku usaha dapat dirumuskan dalam waktu dekat. Sebab, Bappebti menginginkan agar Bursa CPO bisa segera menjadi acuan harga sawit dari Indonesia setidaknya pada kuartal pertama 2024.