“Kami tidak tahu di mana mereka berada, kami tidak tahu kondisi mereka. Saya tidak tahu apakah Kfir mendapat makanan, saya tidak tahu apakah Ariel mendapat cukup makanan. Dia sangat kecil," kata Bibas-Levy.
Sejak serangan itu, Israel telah melancarkan serangan yang intens di Gaza. Serangan ini telah menyebabkan lebih dari 9.000 orang meninggal dunia, termasuk lebih dari 3.000 anak-anak. Serangan Israel juga telah meratakan bangunan di Gaza. Ribuan orang diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan.
Bahkan, sebelum perang, Netanyahu telah menjadi tokoh yang memecah belah. Dia mendorong rencana untuk mengekang kekuasaan peradilan yang menyebabkan ratusan ribu orang turun ke jalan untuk melakukan protes.
Pada Sabtu, jajak pendapat yang dilakukan oleh Channel 13 Television Israel menunjukkan 76 persen warga Israel berpendapat bahwa Netanyahu, yang kini menjabat perdana menteri untuk keenam kalinya harus mengundurkan diri. Sementara 64 persen responden mengatakan, Israel harus mengadakan pemilu segera setelah perang.
Ketika ditanya siapa yang paling bersalah atas serangan itu, 44 persen warga Israel menyalahkan Netanyahu. Sementara 33 persen menyalahkan kepala staf militer dan pejabat senior Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Sebanyak lima persen responden menyalahkan menteri pertahanan.