REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penerapan diskon tarif tol kemungkinan bakal kembali diterapkan dalam momen libur Natal dan Tahun Baru kali ini. Diskon tarif tol pada waktu tertentu yang diberikan pada momen-momen hari besar sebelumnya cukup berguna untuk mengurai kemacetan ketika terjadi peningkatan arus lalu lintas.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono selaku yang membawahi Badan Pengawasan Jalan Tol (BPJT) mengatakan akan berkomunikasi dengan Asosiasi Tol Indonesia perihal pemberian diskon tersebut.
“Nanti saya akan mengebel ATI, Asosiasi Tol Indonesia, biasanya itu merupakan inisiatif dari BUJT (Badan Usaha Jalan Tol). Jadi Insyaallah saya akan ngebel supaya mereka bisa memberikan (diskon),” kata Basuki usai Rapat Kerja Gabungan bersama Komisi V DPR di Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Hanya saja, Basuki tak bisa menjanjikan diskon pasti diberikan. Pasalnya, Kementerian PUPR tidak mempunyai wewenang dalam menentukan diskon tersebut. Seluruh kebijakan diskon secara teknis merupakan hak dari masing-masing BUJT.
Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Masyarakat Kementerian PUPR, Tulus Abadi, mengatakan, regulator terkait akan membahas terkait peluang diskon tarif tol saat Nataru.
Tulus menilai, sebetulnya yang terpenting bagi masyarakat bukan soal diskon atau tidak. Namun kelancaran arus lalu lintas tol ketika musim puncak sehingga masyaraka dapat menghemat waktu perjalanan.
“Apalah artinya diskon tapi di tengah jalan mudik macet parah,” ucap Tulus.
Menurut dia, masyarakat saat ini mulai ketergantungan pada jalan tol. Padahal sebetulnya banyak alternatif jalan non tol lainnya yang bisa digunakan. Sebab, jalan non tol pada musim arus mudik biasanya lebih sepi sehingga bisa jadi alternatif.
Penggunaan jalan non tol pada momen libur hari besar keagamaan juga sekaligus membantu mengurangi kemacetan lalu lintas di jalan Tol.
“Masyarakat bisa migrasi ke jalan non tol untuk mengurangi trafik di jalanan tol sehingga tidak macet, tapi karena mungkin jalanan tol dianggap lebih aman, lebih nyaman, dan lain sebagainya sehingga pilihan jalanan tol menjadi pilihan yang utama walaupun harus mengeluarkan kocek yang lebih mahal,” kata Tulus.