REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Puluhan ribu orang di negara-negara Arab berdemonstrasi pada 20 Oktober lalu untuk mendukung Palestina dan mengecam pengeboman Israel di Jalur Gaza. Israel terus melancarkan serangan ke Jalur Gaza dan bahkan menargetkan rumah sakit.
Di Mesir, puluhan ribu demonstran turun ke lapangan Tahrir dan berbagai wilayah di negara itu untuk mendukung Gaza. Meski demonstrasi telah dilarang di negara tersebut sejak tahun 2013, demonstrasi besar yang melibatkan ribuan orang terjadi setelah sholat Jumat di Masjid Al-Azhar.
Sebagian besar demonstran dapat mencapai Lapangan Tahrir di jantung kota Kairo. Dalam aksi unjuk rasa ini, mereka meneriakkan salah satu yelyel yang telah digunakan di berbagai negara sejak lama. Bahkan tidak diketahui sejak kapan yelyel dukung Palestina yang satu ini muncul pertama kali.
Yelyel tersebut ialah بالروح بالدم نفديك يا أقصى (Birruuh Biddam Nufdiika Yaa Aqsa). Yelyel ini memiliki makna yang dalam dan menunjukkan keteguhan seseorang dalam membela dan mendukung Palestina, serta mengutuk perbuatan zionis Israel.
Secara bahasa, yelyel "Birruuh Biddam Nufdiika Yaa Aqsa" memiliki arti yaitu "Dengan jiwa dan darah, kami akan menebusmu wahai Al Aqsa."
Mengapa seorang Muslim membela Palestina? Mengapa sampai ada yelyel berkalimat perjuangan yang meneguhkan pengorbanan dengan jiwa dan darah itu?
Pertama, karena Allah SWT telah memilihnya dan memuliakannya serta menganugerahakannya kedudukan yang tinggi. Di Palestina terdapat Masjid Al Aqsa yang merupakan bentuk kehormatan dan keagungan. Bentuknya bagi umat Islam adalah perjalanan Isra Miraj yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.
Allah SWT berfirman, "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al Isra ayat 1)
Kedua, Palestina adalah ukuran kebaikan umat Nabi Muhammad SAW. Beliau SAW bersabda:
إذا فسدَ أَهْلُ الشَّامِ فلا خيرَ فيكم : لا تَزالُ طائفةٌ من أمَّتي منصورينَ لا يضرُّهم من خذلَهُم حتَّى تقومَ السَّاعةُ
"Jika penduduk Syam telah rusak, maka tidak ada kebaikan pada kalian. (Karena itu), akan selalu ada dari kalangan umatku kelompok yang mendapatkan pertolongan. Sampai hari kiamat tiba, orang-orang ini tidak akan dirugikan oleh orang-orang yang telah meninggalkan mereka." (HR. Tirmidzi)
Ketiga, Al Quds Palestina adalah warisan yang diturunkan dari para nabi terdahulu, umatnya dan kepemimpinannya, hingga era kenabian Muhammad SAW. Beliau SAW menerima warisan tersebut atas amanat ilahi yakni malam Miraj, ketika beliau memimpin para nabi terdahulu dalam sholat di Masjid Al Aqsa.
Keempat, Al Quds Palestina adalah amanah Nabi Muhammad SAW. Ketika beliau SAW menerima warisan besar ini, beliau membawa amanah tersebut dan menanamkannya dalam jiwa para sahabatnya. Sehingga para sahabat Nabi pun memiliki rasa cinta dan hormat yang begitu besar kepada Al Quds, serta menjaga amanah tersebut.
Kelima, membela Palestina juga merupakan amanah Umar bin Khattab. Sebab, Kota Al Quds adalah satu-satunya kota yang kuncinya diterima Umar pada tahun 15 H dan dia sendiri berdamai dengannya dan menganugerahkan tanahnya, yang merupakan petunjuk yang jelas betapa agungnya kota tersebut dan kedudukannya dalam jiwa para sahabat.
Keenam, karena Al Quds Palestina adalah fokus perjuangan antara yang haq dan batil. Siapa pun yang merenungkan sejarah maka akan menemukan bahwa kota Yerusalem adalah titik, alamat, pondasi, poros, inti, dan asal mula perjuangan antara kebenaran dan kebatilan dari zaman kuno, modern, hingga Hari Kiamat.
Sumber: