Ahad 26 Nov 2023 16:33 WIB

Genjatan Senjata Hamas-Israel Berlangsung, Apa Saja yang Dilakukan Warga Gaza?

Hamas Israel sepakat melakukan genjatan senjata

Rep: Amri Amrullah / Red: Nashih Nashrullah
Warga berjalan di Kamp Nusseirat Jalur Gaza Gaza di Gaza tengah Sabtu (26/11/2023) seusai genjatan senjata.
Foto:

Tujuh ribu warga Palestina dilaporkan hilang di Jalur Gaza, termasuk lebih dari 4.700 perempuan dan anak-anak. Runtuhnya sistem kesehatan di sebagian besar daerah kantong dan kerumitan dalam mengambil jenazah dari daerah-daerah di bawah kendali Israel juga menghambat kemampuan mereka untuk menghitung jumlah korban.

Warga Kota Gaza, Khalaf Sobhi, menunggu gencatan senjata agar dia dapat memeriksa rumah kakeknya, yang baru-baru ini dibom. Tak seorang pun dapat mengakses jenazah kerabatnya sejak rumah itu dibom.

"Kami tidak akan pergi ke selatan meskipun diizinkan karena kami pikir selatan akan menjadi target invasi darat Israel berikutnya," kata Khalaf. 

Hamas mengatakan bahwa 40 persen dari warga Palestina yang terbunuh selama tujuh minggu terakhir berada di wilayah selatan dan tengah yang diperintahkan oleh Israel untuk dipindahkan demi keamanan. Beberapa orang juga dilaporkan ditangkap dan dibunuh oleh pasukan Israel ketika mereka melewati "koridor aman" yang ditentukan oleh Israel. 

Meskipun pertempuran belum berhenti, badan PBB untuk pengungsi Palestina, Unrwa, pada Rabu mulai mendistribusikan tepung di Gaza selatan untuk pertama kalinya sejak perang dimulai. 

Unrwa mengatakan 1,7 juta warga Palestina telah mengungsi di Gaza. Salah satu dari mereka, Nour Ahmed, mengungsi ke selatan, dan mengatakan kepada MEE bahwa ia berharap jeda ini akan memberinya kesempatan untuk mencari informasi tentang orang tuanya, yang masih berada di Kota Gaza. 

Meskipun Israel tidak mengizinkannya kembali ke kota, teman-temannya telah berjanji kepadanya bahwa mereka akan mampir ke rumah orang tuanya untuk melihat apakah mereka masih hidup. 

Baca juga: Tak Hanya Alquran dan Hadits, Kehancuran Yahudi Israel Juga Diisyaratkan Bibel?

Sementara itu, dia akan menggunakan waktu jeda untuk membeli tepung untuk anak-anaknya yang sudah berpekan-pekan tidak diberi makan.

"Satu kantong tepung sekarang harganya lebih dari 200 shekel (53 dolar AS), sementara kami biasa membelinya dengan harga kurang dari 40 shekel sebelum perang," katanya.

 

"Saya berharap lebih banyak bantuan kemanusiaan akan membantu memberikan makanan yang dibutuhkan anak-anak saya."   

photo
Sebulan Genosida di Gaza - (Republika)
photo
Sebulan Genosida di Gaza - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement