REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rusia sedang mencoba memutus akses Ukraina ke satelit Starlink milik Elon Musk. Menurut analis perang ruang angkasa, sejak awal, Rusia telah menggunakan sistem jamming untuk mencoba menolak akses pasukan Ukraina ke satelit komersial.
Mereka telah memasang jammer pada tank-tanknya untuk mengganggu sinyal satelit dan mengganggu ledakan drone, menghentikan bom yang dipandu GPS milik Ukraina, dan menghentikan drone Ukraina, sehingga memaksa operator Ukraina untuk bergerak lebih dekat ke target mereka di garis depan.
Akses terhadap satelit, terutama akses ke jaringan satelit Musk, telah memainkan peran penting dalam pertahanan Ukraina melawan Rusia. Internet satelit membuat warga Ukraina tetap online dan bisnis mereka tetap berjalan selama perang.
Hal itu juga memudahkan tentara untuk berkomunikasi di garis depan dan agar sistem senjata dan drone dapat berfungsi. Pada saat yang sama, gangguan yang dilakukan Rusia menjadi semakin baik dalam mengganggu senjata paling canggih Ukraina, sehingga menghambat kapasitas tempur Ukraina.
“Namun upaya Rusia untuk memutus akses Ukraina ke satelit Starlink sejauh ini masih gagal,” kata para analis perang antariksa, melansir Business Insider, Ahad (28/1/2024).
Kepala program untuk lembaga nirlaba Secure World Foundation, Brian Weeden mengatakan, Rusia benar-benar ingin menemukan cara untuk meniadakan penggunaan Starlink oleh Ukraina. “Namun hal itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan karena arsitektur konstelasinya,” ungkap dia.
Sinyal Starlink lebih kuat dan terkonsentrasi karena satelitnya beroperasi pada ketinggian yang jauh lebih rendah dibandingkan satelit geostasioner. Karena satelit Starlink lebih dekat ke Bumi, latensi — penundaan antara tindakan pengguna dan respons jaringan menjadi lebih pendek. Itu mempercepat streaming, game online, konferensi video, dan aktivitas lainnya.
Sinyal Starlink jauh lebih sulit untuk....