REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Untuk meningkatkan kemampuan dan ketangguhan dalam menghadapi bencana, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi melatih puluhan sukarelawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat). Terutama, yang berada di daerah rawan bencana di Kabupaten Sukabumi, Jabar.
"Pelatihan ini diikuti oleh sekitar 30 sukarelawan Sibat yang merupakan binaan Program PMI Kabupaten Sukabumi dengan mitra, yakni Atma Connect," ujar Staf Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Sukabumi Dikdik Maulana di Markas PMI Kabupaten Sukabumi, Ahad (19/2/2024).
Menurut Dikdik, pelatihan ini untuk mendukung program ketangguhan bencana, oleh karena itu sukarelawan Sibat harus memiliki kompetensi sebagai upaya guna mencegah serta memberikan pertolongan yang tepat pada korban bencana minimal di wilayah tugasnya.
Sukarelawan maupun relawan tentunya harus memiliki kemampuan dan ketangguhan yang memadai, sehingga pihaknya memberikan pelatihan secara rutin mulai dari kemampuan mitigasi bencana dan keterampilan pertolongan pertama.
Sebagai relawan PMI di tingkat desa/kelurahan, Sibat menjadi garda terdepan untuk memberikan pertolongan pertama kepada para korban bencana. Oleh karena itu, pihaknya pada pelatihan ini fokus memberikan pengetahuan tentang tata cara pemberian pertolongan pertama yang benar serta mampu melakukan mitigasi bencana.
"Materi pertolongan pertama ini penting untuk mendukung pelayanan dan respons cepat jika terjadi keadaan darurat di daerah yang tujuannya untuk meminimalkan jatuh korban jiwa maupun luka," katanya.
Di tempat yang sama, Koordinator Program PMI Kabupaten Sukabumi Saeful Zaman mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari program ketangguhan bencana masyarakat berbasis teknologi internet yang didukung oleh Atma Connect dan Internet Society Foundation (ISF) yang dilaksanakan di dua kecamatan binaan.
Kegiatan peningkatan kapasitas relawan Sibat rutin dilaksanakan di setiap bulannya bersamaan dengan pemantauan lapangan dalam upaya mendukung program yang saat ini tengah berlangsung di Kecamatan Nyalindung dan Gegerbitung.
Untuk pelatihan, setiap sukarelawan diberikan pembekalan materi yang bervariasi terkait upaya ketangguhan bencana di masyarakat mulai pertolongan pertama, manajemen bencana, advokasi di masyarakat, serta materi pelaporan bencana melalui platform Atmago.