Sabtu 24 Feb 2024 08:39 WIB

Kasus Geng Tai: Bullying Berbeda dengan Ragging, Polisi Diminta Cermat

Tindakan kekerasan terhadap siswa lain tidak mutlak berupa bullying.

Red: Reiny Dwinanda
Warung Ibu Gaul, lokasi perundungan anak Binus School BSD
Foto:

Dalam bullying, lanjut Reza, dikotomi pelaku dan korban sangat jelas. Sedangkan dalam ragging, relasi antar anak atau seseorang tadi tidak lagi hitam putih. Apalagi, jika si anggota baru bertahan dalam geng tersebut, maka ia pun sesungguhnya bukan korban.

 

"Mindset-nya adalah ia secara sengaja melalui 'masa belajar' untuk kelak menjadi pelaku kekerasan pula," ujar Reza.

 

Bahkan, betapa pun si anggota baru babak belur, tetap saja anak atau seseorang tadi awalnya bukan korban bullying. Lain halnya jika saat dipukuli, si anggota baru itu merasa sakit, tak sanggup bertahan, ingin berhenti, lalu minta agar tak lagi digebuki, namun anggota-anggota lama tak menggubris, maka pada saat itulah ragging berubah menjadi penganiayaan.

Reza menyebut, bullying maupun ragging memang harus disetop. Namun, dengan mengidentifikasi secara akurat apakah kejadian yang polisi tangani sesungguhnya merupakan bullying atau ragging, proses penegakan hukum akan berjalan tepat sasaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement