"Seperti kaumnya Nabi Luth dulu juga itu. Dalam hal seksualitas itu mereka juga punya istri dan sebagainya, tapi kurang sensasi gitu makanya terus melakukan yang yang aneh-aneh," kata Dosen Fakultas Psikologi UGM ini.
Bagus menambahkan, di Indonesia sendiri masih banyak orang miskin. Menurut dia, ketimpangan antara yang kaya dan miskin sangat tinggi. Karena itu, dia berharap orang-orang kaya di Indonesia tidak melakukan hal-hal aneh seperti di Dubai.
"Mestinya kalau dia orang Indonesia dan itu kaya raya, maka tengoklah ke tetangga sebelah. Karena, sebenatulnya banyak yang bisa mereka lakukan untuk membantu saudara-saudara sebangsanya yang masih miskin," ucap dia.
"Jadi orang kaya ini kalau punya hati yang peduli, sebenarnya dengan kekayaannya itu kesempatan emas untuk memperbanyak amalan dan sebagainya," jelas Bagus.