Rabu 05 Jun 2024 04:44 WIB

Kisah Sahabat Nabi, Sa’id bin Zaid

Sa’id bin Zaid termasuk kelompok sahabat yang dijamin masuk surga oleh Nabi SAW.

Red: Hasanul Rizqa
Sahabat Nabi (ilustrasi)
Foto:

Doa yang makbul

Pada masa pemerintahan Bani Umayyah, merebak suatu isu dalam waktu yang lama di kalangan penduduk Madinah terkait Sa’id bin Zaid. Seorang wanita bernama Arwa binti Umais menuduh Sa'id merampas tanahnya dan menggabungkannya dengan tanah Said. Wanita itu menyebarkan tuduhannya ke seantero kaum Muslimin, dan mengadukan perkaranya kepada Marwan bin Hakam, Walikota Madinah saat itu.

Marwan mengirim beberapa petugas menanyakan kepada Sa’id tentang tuduhan wanita tersebut. Sahabat Rasulullah ini merasa prihatin atas tuduhan yang dituduhkan kepadanya.

“Dia menuduhku menzaliminya (merampas tanahnya yang berbatas dengan tanah saya). Bagaimana mungkin aku menzaliminya, padahal aku telah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Siapa yang mengambil tanah orang lain walaupun sejengkal, nanti di hari kiamat Allah akan memikulkan tujuh lapis bumi kepadanya’?" katanya.

Namun, si wanita masih saja tetap pada pendiriannya. Akhirnya, Sa'id bin Zaid hanya bisa berdoa.

"Ya Allah," katanya, "wanita ini menuduhku menzaliminya. Seandainya tuduhannya itu palsu, butakanlah matanya dan ceburkan dia ke sumur yang dipersengketakannya denganku. Buktikanlah kepada kaum Muslimin sejelas-jelasnya bahwa tanah itu adalah hak hamba dan bahwa hamba tidak pernah menzaliminya.”

Tidak berapa lama kemudian, terjadi banjir besar yang belum pernah terjadi sebelumnya. Maka terbukalah tanda batas tanah Sa’id dan tanah Arwa yang mereka perselisihkan. Kaum Muslimin memperoleh bukti, Sa’id-lah yang benar, sedangkan tuduhan wanita itu palsu.

Hanya sebulan sesudah itu, wanita tersebut menjadi buta. Ketika dia berjalan meraba-raba di tanah yang dipersengketakannya, dia pun jatuh ke dalam sumur. Abdullah bin Umar berkata, “Memang, ketika kami masih kanak-kanak, kami mendengar orang berkata bila mengutuk orang lain, ‘Dibutakan Allah kamu seperti Arwa.”

Peristiwa itu sesungguhnya tidak begitu mengherankan. Karena Rasulullah SAW pernah bersabda, “Takutilah doa orang teraniaya. Karena antara dia dengan Allah tidak ada hijab (batas).” Apa lagi kalau yang teraniaya itu adalah salah seorang dari 10 sahabat Rasulullah yang telah dijamin beliau masuk surga, Sa’id bin Zaid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement