REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Pembantaian berkedok pembebasan sandera oleh militer Israel di kamp Nuseirat di tengah Jalur Gaza sepanjang akhir pekan lalu menewaskan sedikitnya 274 warga Gaza. Berbagai pihak mengecam kebiadaban Israel dalam melakukan serangan tanpa pandang bulu tersebut.
Di antara 274 orang syuhada akibat serangan tentara Israel adalah setidaknya 64 anak-anak, 57 wanita, dan 37 orang lanjut usia, kata kementerian kesehatan Gaza. 798 warga Palestina lainnya terluka dalam serangan Israel.
Angka korban jiwa itu adalah yang terburuk dalam periode 24 jam perang Gaza selama berbulan-bulan. Israel mengeklaim empat sandera dibebaskan dalam operasi itu. Namun Hamas juga menyatakan empat sandera lainnya termasuk seorang warga AS jadi korban jiwa dalam serangan yang sama.
“Anak saya menangis, takut dengan suara pesawat yang menembaki kami,” kata Hadeel Radwan (37 tahun), menceritakan kepada Aljazirah bagaimana mereka melarikan diri dari serangan hebat saat dia menggendong putrinya yang berusia tujuh bulan. “Kami semua merasa bahwa kami tidak bisa bertahan. Penjajahan brutal ini tidak akan membiarkan kami hidup.”