Kamis 13 Jun 2024 14:00 WIB

Jamaah Haji Ketahui Perbedaan Haji Qiran, Ifrad dan Tamattu

Inti dari perbedaan ketiga jenis haji ini adalah pada pelaksanaan ibadah umroh.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Jamaah calon haji Indonesia yang baru tiba dari Madinah menunggu sesaat di pelataran Masjid al-Haram sebelum melakukan umrah sebagai bagian dari plaksanaan haji tamattu
Foto:

Sederhananya, orang yang berhaji dengan cara Ifrad adalah orang yang hanya mengerjakan ibadah haji saja tanpa ibadah umroh.

Kalau orang yang berhaji Ifrad ini melakukan umroh, bisa saja, tetapi setelah selesai semua rangkaian ibadah haji.

3. Tamattu

Istilah Tamattu berasal dari al-mata' yang artinya kesenangan. Kata Tamattu artinya bersenang-senang. Dalam praktiknya, haji Tamattu itu adalah berangkat ke Tanah Suci di dalam bulan haji, lalu berihram dari miqat dengan niat melakukan ibadah umroh, bukan haji, lalu sesampai di Makkah, menyelesaikan ihram dan berdiam di kota Makkah bersenang-senang, sambil menunggu datangnya hari Arafah untuk kemudian melakukan ritual haji.

Jadi haji Tamattu itu memisahkan antara ritual umroh dan ritual haji. Datang ke Tanah Suci dengan niat umroh, lalu bertahallul dan tinggal sementara di Makkah sebagaimana umumnya penduduk Makkah. Selama tinggal di Makkah ini tidak dalam keadaan berihram. Jadi tidak berlaku berbagai ketentuan yang mengharamkan ini dan itu. Makanya disebut Tamattu alias bersenang-senang.

Nanti begitu menjelang tanggal 8 atau 9, barulah mulai berhaji dengan berihram dari hotel masing-masing di Makkah.

Sekilas antara Tamattu dan Ifrad memang agak sama, yaitu sama-sama memisahkan antara ritual haji dan umroh. Tetapi sesungguhnya keduanya sangat berbeda.

Dalam haji Tamattu, jamaah haji melakukan umroh dan haji, hanya urutannya mengerjakan umroh dulu baru haji, dimana di antara keduanya bersenang-senang karena tidak terikat dengan aturan berihram. Sedangkan dalam Haji Ifrad, jamaah haji melakukan ibadah haji saja, tidak mengerjakan umroh.

Selesai mengerjakan ritual haji sudah bisa langsung pulang. Walau pun seandainya setelah selesai semua ritual haji lalu ingin mengisi kekosongan dengan mengerjakan ritual umroh, boleh-boleh saja, tetapi syaratnya asalkan setelah semua ritual haji selesai.

Umumnya para ulama berbeda pendapat tentang manakah jenis haji yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW. Ada yang bilang beliau mengerjakan Qiran, ada yang bilang Ifrad dan ada juga yang mengatakan beliau melaksanakan Tamattu. Tetapi yang jelas, dalam seumur hidup beliau hanya sekali saja mengerjakan ibadah haji.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement