Selasa 18 Jun 2024 08:41 WIB

Kepada Para Ayah, Saatnya Belajar dari Luqman

Luqman mengajarkan kepada anaknya agar jangan syirik kepada Allah.

Red: A.Syalaby Ichsan
Reaksi warga Palestina menyusul kehancuran pasca serangan Israel yang menyebabkan para pengungsi tinggal di Rafah, Jalur Gaza, Senin, 27 Mei 2024. Petugas kesehatan Palestina mengatakan serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 35 orang di wilayah tersebut. Tentara Israel mengkonfirmasi serangan hari Minggu itu dan mengatakan serangan itu mengenai instalasi Hamas dan menewaskan dua militan senior Hamas.
Foto:

Setelah itu, Luqman menasihati agar anaknya beradab kepada orang tua, khususnya kepada ibunya. Pada era modern ini, sua tu kebahagiaan punya anak yang memiliki adab kepada orang tua. Di sini perlunya kesungguhan orang tua untuk menjadikan diri nya sebagai teladan terbaik bagi anaknya. Karena itu, menjadi sebuah kewajiban bagi orang tua untuk memahami masalah adab dan ilmu agar bisa melaksanakan kewajiban mendidik keluarganya dengan baik.

"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau me naati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kem bali kepada-Ku. Kemudian ha nya ke pada-Ku tempat kemba li mu, ma ka akan Aku beritahu kan kepada mu apa yang telah kamu kerjakan." (QS Luqman: 15).

Dalam rangkaian pelajaran me ngenai akidah, ada bab toleransi yang harus selalu dipatuhi oleh seorang anak meski orang tuanya bukanlah Muslim. Meski anak itu dilarang untuk menaati keduanya jika memaksa mempersekutukan Allah, hubungannya dengan orang tua jangan sam pai rusak. "Wahai anakku! Sungguh jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, nisca ya Allah akan memberinya balas an. Sesungguhnya Allah Maha halus lagi Mahateliti." (QS Luq man: 16).

Luqman kemudian menerapkan kepada anak-anaknya kesa dar an Ihsan. Allah SWT senantiasa mengawasi di manapun ma nu sia berada. Sekecil apa pun sua tu benda, dan di tempat gelap sekalipun, seperti dalam gua, Allah pasti mengetahui. Mena nam kan kesadaran Ihsan ini perlu dilakukan terus-menerus pada setiap momentum.

photo
Ayah-anak asal Indonesia Alvin Bahar dan Avila Bahar baik podium pada Round 2 kejuaraan balap mobil Malaysia Championship Series di Sepang International Circuit Sabtu dan Ahaad (8-9/6/2024). - (Dok. Web)

"Wahai anakku! Laksanakan lah shalat dan suruhlah (manusia) ber buat yang makruf dan cegah lah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk per ka ra yang penting." (QS Luqman: 17).

Pada ayat ini, Luqman mendidik anakanya agar menegakkan shalat dan menyiapkan anaknya menjadi pejuang dakwah. Dia senantiasa melaksanakan aktivitas amar makruf nahi mungkar.

Kesadaran akan tanggung jawab dan keberanian serta kesanggup an untuk mengemban tugas ini meng isyaratkan pentingnya un tuk menyiapkan anak-anak de ngan berbagai perbekalan. Khu susnya kekuatan ilmu dan fisik. Anak-anak Muslim wajib memiliki dua hal itu sehingga mereka mampu mengemban perjuangan dakwah dengan baik. Lebih baik dari generasi orang tuanya.

"Dan janganlah kamu mema ling kan wajah dari manusia (ka re na sombong) dan janganlah ber jalan di bumi dengan angkuh. Sung guh Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS Luq man: 18).

Terakhir, dalam pendidikan adab kepada anaknya, Luqman meng ajarkan untuk memiliki adab yang baik terhadap sesama manusia. Anak perlu dididik adab dan sopan santun kepada sesama. Anak pun diminta jangan som bong dan angkuh kepada sesama. Rangkaian kisah Luqman itu menginspirasi kita jika pembentukan manusia beradab diutamakan dalam pendidikan keluarga dan pendidikan secara keseluruhan.

Penanaman adab memerlukan keteladanan, pembiasaan, dan penegakan disiplin. Apa pun kondisi orang tua, mereka tidak boleh lepas tanggung jawab dari pendidikan anak-anaknya.

Orang tua tidak selamanya ha rus pintar—dalam arti bergelar aka demis—untuk menanamkan adab tersebut. Kesungguhan, ke ikh lasan, dan kesabaran lebih di pe rluhkan. Di sisi lain, orang tua se baiknya menuntut ilmu agar terus mampu menjalankan fung si nya dengan baik untuk meme nuhi hak-hak anak.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement