REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehidupan di dunia ini sejatinya adalah kesempatan untuk beriman dan banyak-banyak beramal saleh. Sesudah jatah usia habis, seseorang tidak dapat mengandalkan harta dan kedudukannya dahulu saat dirinya masih bernafas. Yang menemaninya di alam barzakh hingga kelak hari kiamat adalah keimanan dan amal perbuatannya.
Pada hari akhir, setiap orang Islam akan mendambakan pertolongan (syafaat) Nabi Muhammad SAW. Allah telah menakdirkan, Rasulullah SAW dapat memohonkan syafaat kepada-Nya untuk menolong orang-orang yang beriman.
Bagaimana caranya agar kita dimudahkan dan termasuk dalam golongan penerima syafaat Nabi SAW?
Pertama-tama, kita tentu harus memiliki rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau pernah bersabda, "Demi Dia yang jiwaku berada di Tangan-Nya, tidaklah beriman seorang di antaramu hingga ia mencintaiku melebihi cintanya kepada ayahnya dan anak-anaknya" (HR Bukhari).