Jumat 28 Jun 2024 16:48 WIB

Berburu Berkah Rasulullah SAW

Para sahabat Rasulullah lakukan hal-hal ini untuk mendapatkan keberkahan (tabarruk).

ILUSTRASI Rasulullah SAW.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para sahabat dan generasi sesudahnya melakukan berbagai cara untuk mendapatkan barang milik Nabi Muhammad SAW, yakni sesudah beliau wafat. Sebab, mereka berharap keberkahan (tabarruk).

Anas RA bercerita bagaimana para sahabat ber-tabarruk dengan rambut Rasulullah SAW. Ia mengaku pernah melihat Nabi SAW sedang dicukur rambutnya, sementara sejumlah sahabat mengitarinya. Mereka tidak menghendaki satu helai pun dari rambut Rasulullah SAW terjatuh kecuali telah berada di tangan seseorang (HR Muslim, Ahmad, dan Baihaqi).

Baca Juga

Ada juga kisah dari Abdul hamid bin Ja’far yang mengatakan, Khalid bin Walid kehilangan kopiah saat peperangan Yarmuk. Ia meminta seseorang untuk mencarikan kopiah tersebut. Beruntung, benda ini berhasil ditemukan.

Kemudian, Khalid bercerita, sewaktu Rasulullah SAW berhaji, beliau mencukur rambutnya. Maka orang-orang berebut potongan rambut beliau.

Waktu itu, Khalid bisa mendahului dan mendapat beberapa helai dari rambut ubun-ubun Nabi SAW. Lantas, ia meletakkan rambut tersebut di kopiah miliknya.

Para sahabat juga ber-tabarruk dengan sisa air wudhu Rasulullah. Aun bin Abi juhaifah menceritakan dari ayahnya, sebagai berikut.

“Aku mendatangi Rasulullah SAW sewaktu beliau ada di Kubah Hamra’ dari Adam. Aku juga melihat Bilal membawa air bekas wudhu Rasulullah SAW dan orang-orang berebut mendapatkannya. Orang yang mendapatkan air bekas wudhu itu mengusapkannya ke tubuhnya, sedangkan yang tidak mendapatkannya, mengambil dari tangan temannya yang basah” (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad).

Ada pula sahabat yang ber-tabarruk dengan keringat Rasulullah SAW. Anas bin Malik menyebutkan, Nabi SAW pernah berada di rumah Umi Sulaim dan tidur di ranjangnya, yakni ketika perempuan tersebut tidak ada di rumah.

Umi Sulaim kemudian diberi kabar bahwa Rasulullah SAW tidur di rumahnya. Maka, datanglah Umi Sulaim dan mendapati Nabi SAW berkeringat. Tetes air keringat beliau itu mengumpul di alas ranjang yang terbuat dari kulit.

Umi Sulaim mengelap air keringat Nabi SAW itu, lalu memerasnya dan memasukkan air keringat ini ke dalam botol. Sejurus kemudian, Rasulullah SAW pun terbangun dan bertanya, apa yang dikerjakan oleh Umi Sulaim.

Wanita ini menjawab bahwa dirinya mengharapkan berkah Rasulullah SAW untuk anak-anaknya. Beliau berkata, “Engkau benar” (HR Muslim dan Ahmad).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement