Operasi ini mengikuti operasi militer serupa sebelum akhir pekan lalu, di mana YAF menyerang empat kapal yang berafiliasi dengan Israel dan sebuah kapal Amerika di Laut Tengah dan Laut Merah pada Jumat.

Saree mengatakan, YAF melakukan operasi gabungan dengan Perlawanan Islam di Irak, di mana kelompok-kelompok tersebut menembakkan beberapa pesawat tak berawak bunuh diri ke arah kapal tanker kimia dan produk minyak WALER di Laut Mediterania. Dia menjelaskan kapal tersebut berlayar menuju Pelabuhan Haifa yang diduduki Israel, melanggar ketentuan embargo Yaman terhadap pendudukan Israel.

Pasukan Roket dan Angkatan Laut YAF juga menargetkan kapal tanker kimia DELONIX milik Amerika Serikat di Laut Merah, menggunakan beberapa rudal balistik anti-kapal yang dilaporkan secara langsung mengenai kapal tersebut.

Kapal-kapal yang terkait dengan Amerika Serikat telah menjadi target YAF, setelah militer AS melancarkan puluhan serangan ke Yaman, sebagai bentuk dukungan kepada rezim Israel.

Selain itu, Pasukan Roket YAF menembakkan rudal jelajah anti-kapal ke kapal kontainer JOHANNES MAERSK di Laut Mediterania. Saree menjelaskan bahwa konglomerat perkapalan Maersk telah menjadi salah satu pendukung terbesar pendudukan Israel dan telah beberapa kali melanggar ketentuan blokade Yaman atas pendudukan Israel. Pada gilirannya, hal ini membuat semua kapal yang berafiliasi dengan Maersk menjadi target YAF, menurut pernyataan sebelumnya yang dibacakan oleh brigadir jenderal.

Rakyat Yaman dan angkatan bersenjata mereka terus menegaskan kembali dukungan proaktif mereka kepada rakyat Palestina dengan menempatkan kapal-kapal dan perusahaan-perusahaan yang memasok genosida Israel terhadap rakyat Palestina di bawah ancaman langsung serangan di berbagai perairan. YAF juga bekerja untuk meningkatkan operasinya yang menargetkan lalu lintas ke dua pelabuhan utama yang diduduki Israel di Haifa dan Isdud dengan bekerja sama dengan faksi-faksi Perlawanan Irak, memperluas cakupan operasi dukungannya.