Selasa 23 Jul 2024 15:06 WIB

Permintaan Maaf Lengkap Nurul Usai Mundur dari Fatayat Akibat Foto dengan Presiden Israel

Nurul mengaku keadaannya saat ini sangat buruk

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Nurul Bahrul Ulum
Foto:

Perkenankan saya menjelaskan isi lubuk hati saya ketika saya diajak teman saya yang muslim ke Yerusalem. Jujur, yang terlintas di pikiran saya saat itu adalah berkunjung ke Masjid Al-Aqsa Al-Muqaddas. Kecerobohan saya adalah tidak sensitif dengan kondisi perang dan penderitaan kemanusiaan yang didalami jutaan warga Palestina akibat kebiadaban Zionis Israel.

Tidak ada orang yang tahu motivasi saya, kecuali keluarga, mahasantri yang saya asuh, dan beberapa teman yang tabayun kepada saya. Sebagian besar orang hanya menafsiri foto itu yang sungguh sangat tidak saya kehendaki. 

Tapi justru foto itulah yang menghancurkan saya. Saya dihujat, dicacimaki, dipersekusi habis-habisan secara publik di media sosial. Terpaksa saya harus menonaktifkan semua media sosial saya.

Pada awalnya, saya masih memahami hujatan dari orang yang tidak saya kenal dan tidak kenal saya. Ya memang mereka bisa jadi bersikap begitu karena mereka tidak paham terhadap pandangan, sikap, dan juga kehidupan saya. Jadi sangat wajar. Namun, hal yang membuat saya ingin mengakhiri hidup ketika saya dihujat, dikecam, disindir, dan dibuli oleh orang yang saya kenal, teman dekat, teman biasa, dan keluarga. Ini sungguh terlalu berat, namun saya menerima dengan penuh lapang sebagai konsekuensi dari apa yang saya lakukan. 

Keadaan saya sekarang ini sangat buruk. Saya takut, cemas, menangis terus-menerus, bahkan tidur setiap malam tidak lebih dari dua jam. Saking stresnya, setiap hari selalu terlintas di pikiran saya untuk mengakhiri hidup. Sungguh ini berat. Atas semua ini, sungguh saya sadar, menyadari dan saya menyesal.

Melalui media ini saya menyampaikan permohonan maaf yang tulus dan juga mendalam. Pertama, saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia yang terluka akibat perbuatan saya. Terutama mereka yang selama ini berjuang dengan berbagai cara untuk membela Palestina agar terbebas dari tindakan genosida dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Zionis. 

Kedua, saya memohon maaf kepada masyarakat NU, khususnya Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, beserta seluruh jajarannya, termasuk Ketua Umum Pengurus Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama yang selama ini berdiri tegak selalu mendukung perjuangan keberdekaan Palestina dari penjejahan Israel. 

Saya juga memohon maaf kepada semua lembaga di mana saya terlibat terkena dampak dari serangan netizen dan publik yang mengharuskan mereka kerepotan dalam memastikan keamanan digitalnya.

 

 

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement