Kamis 29 Aug 2024 05:03 WIB

Inggris dan Jerman Harapkan Kemajuan dalam Negosiasi Israel-Hamas

Perlawanan Palestina di wilayah utara Tepi Barat terus menghadapi pasukan Israel.

Orang-orang menghadiri acara yang diberi nama Palestine Lives, untuk menunjukkan dukungan bagi Palestina dalam perang terbaru Israel-Hamas, di Bogota, Kolombia, Rabu, (18/10/2023).
Foto: AP Photo/Ivan Valencia
Orang-orang menghadiri acara yang diberi nama Palestine Lives, untuk menunjukkan dukungan bagi Palestina dalam perang terbaru Israel-Hamas, di Bogota, Kolombia, Rabu, (18/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman dan Inggris pada Rabu berharap ada kemajuan dalam pembicaraan gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Keduanya mendesak otoritas Israel mengizinkan akses kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza.

Dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di Berlin, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa mereka berdua sangat “khawatir” dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Dia menambahkan bahwa penderitaan warga Gaza kian meningkat, begitu pula risiko terjadinya konfrontasi.

Baca Juga

"Kami mendesak semua pihak untuk segera melanjutkan negosiasi guna mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera,” kata Scholz.

Dia juga meminta otoritas Israel untuk mengambil langkah-langkah guna menghindari korban jiwa di Gaza dan mengizinkan pengiriman lebih banyak bantuan kemanusiaan ke daerah kantong Palestina itu. “Saya sangat prihatin dengan situasi kemanusiaan yang sedemikian buruk di Gaza, dan kurangnya perlindungan untuk warga sipil serta pekerja bantuan kemanusiaan,” kata Scholz. "Pada tahap ini, Israel harus lebih banyak berbuat."

Sementara itu, Starmer menegaskan bahwa kedua negara perlu memiliki pandangan yang sama mengenai penyelesaian konflik Timur Tengah, dan mereka akan terus bekerja sama mencari penyelesaian politik. Dia menyerukan pembukaan “akses kemanusiaan tidak terbatas ke Gaza” dan menekankan pentingnya upaya bersama untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah serta mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Starmer mengatakan bahwa pembentukan negara Palestina yang berdampingan dengan Israel akan menjadi “satu-satunya cara” untuk mencapai perdamaian dan keamanan jangka panjang bagi warga kedua negara. “Dan itu, tentu saja, bukanlah tujuan yang mudah, tetapi kita semua berkomitmen untuk mencapainya bersama-sama,” katanya.

Sebelumnya, perlawanan Palestina di wilayah utara Tepi Barat terus menghadapi agresi pasukan Israel. Mereka terus bertempur dengan berbagai alat peledak yang mengincar serbuan kendaraan penjajah Israel.

Menurut koresponden Al-Mayadeen di Tepi Barat, pasukan penjajah Israel menyerbu kota Anabta, sebelah timur Tulkarm. Pasukan penjajah mengerahkan bala bantuan militer tambahan yang masuk melalui poros utara Tulkarm menuju kamp Nur Syam.

Sementara itu, sumber-sumber lapangan di Tepi Barat melaporkan adanya konfrontasi baru antara para pejuang perlawanan dan pasukan pendudukan Israel di kamp Far'a, sebelah selatan Tubas, wilayah yang terletak di sebelah utara Tepi Barat.

Meliputi agresi di kamp Far'a, koresponden Al-Mayadeen melaporkan, pejuang Perlawanan meledakkan bahan peledak yang menargetkan pasukan penjajah yang menyerbu kamp tersebut.

Selain itu, koresponden Al-Mayadeen mengonfirmasi pasukan pendudukan Israel menyerbu rumah-rumah warga Palestina di kamp Far'a dan membuldoser jalan kamp. Penjajah menghancurkan infrastruktur dalam apa yang telah menjadi praktik rutin pendudukan Israel.

Di Tulkarm, Perlawanan Palestina menghadapi pasukan penjajah yang menyerang kamp Nur Syam, koresponden kami melaporkan lebih lanjut. Di Qalqilya, koresponden Al Mayadeen melaporkan kampanye penahanan berskala besar terhadap warga Palestina di kota itu.

Brigade al-Quds-Brigade Tulkarm mengumumkan, para pejuangnya berhasil menargetkan dan menjatuhkan pesawat tak berawak penjajah Israel di poros al-Manshieh. Brigade ini juga menargetkan posisi penembak jitu yang bercokol di dalam sebuah rumah di kamp Nur Syam dan “menghujani mereka dengan hujan peluru langsung,”. Serangan tersebut berhasil mengenai sasaran.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement