Jumat 30 Aug 2024 08:50 WIB

MUI Jakarta Silaturahim dengan Pastor Katolik Jelang Kunjungan Paus

Pertemuan tersebut digelar untuk mempererat ukhuwah dan kerukunan tokoh agama.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Paus Fransiskus menyampaikan pidatonya pada audiensi umum mingguannya di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Rabu, 12 Juni 2024.
Foto: AP Photo/Alessandra Tarantino
Paus Fransiskus menyampaikan pidatonya pada audiensi umum mingguannya di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Rabu, 12 Juni 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menjelang kedatangan Paus Fransiskus di Jakarta, Pengurus Bidang Ukhuwah Islamiyah dan Kerukunan Umat Beragama (UI-KUB) Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta bersilaturrahim dan dialog dengan para Pastor Katolik yang tergabung dalam Dekenat Jakarta Pusat di Gereja Katolik Hati Kudus Paroki Kramat, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2024). 

Kegiatan silaturrahim ini dihadiri oleh pengurus MUI DK Jakarta dan MUI Jakarta Pusat, serta pengurus KAJ dan Dekenat Pusat, pastor Katolik dari tujuh Paroki yang ada di Jakarta Pusat. Ketua MUI-KUB MUI DK Jakarta, KH Gunadi mengatakan, rombongannya sengaja berkunjung ke Dekenat Jakarta Pusat agar bisa mengenal lebih akrab dengan para tokoh Katolik. Hal itu sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya di Gedung Keuskupan Agung Jakarta.

Baca Juga

“Kita ingin mengenal untuk lebih akrab dan ini perlu kita tingkatkan secara terus-menerus hingga ke tingkat bawah. Dekenat Jakarta Pusat ini percontohan awal untuk diteruskan oleh MUI Jakarta Pusat,” ujar Kiai Gunadi dalam siaran persnya, Jumat (30/8/2024). 

photo
Pelajar membubuhkan tanda tangan usai kegiatan Ikrar Toleransi di Taman Dewi Sartika, Jalan Wastukencana, Sumur Bandung, Kota Bandung, Selasa (31/1/2023). Kegiatan yang diikuti oleh pelajar dan guru dari 70 SMP di Kota Bandung tersebut sebagai bentuk komitmen toleransi, meningkatkan kualitas kerukunan dan perdamaian antarumat beragama, serta menjaga keutuhan NKRI. - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Bahkan, dia mencanangkan silaturahmi antar umat beragama tidak hanya pada tingkat tokoh, tapi juga hingga ke akar rumput.“Kalau bisa, bahkan masjid-masjid kita silaturahmi dengan paroki,” ucap dia.

Kiai Gunadi menjelaskan, silaturahmi merupakan instrumen yang penting dalam kerukunan dalam konteks saling mengenal (ta'aruf) sesama anak bangsa. Dari situ, meningkat menjadi saling memahami (tafahum), kemudian terbangun kerjasama dan saling tolong-menolong (takaful) antar umat beragama.

Takaful, saling menolong dalam konteks berbangsa dan bernegara. Kalau ada musibah misalnya, kita saling tolong menolong satu sama lain,” kata dia.

Pertemuan tersebut digelar dalam rangka memperkuat persaudaraan (ukhuwah) dan kerukunan antar tokoh agama Islam dan Katolik. Karena, di Jakarta akan ada dua momentum besar, yaitu kedatangan pemimpin gereja Katolik dunia Paus Fransiskus ke Indonesia dan gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 pada September mendatang.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement