REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan hadits dari Usamah bin Zaid RA:
"Suatu ketika Rasulullah SAW menggendongku lalu mendudukkan aku di atas paha beliau. Selain aku, Rasulullah juga mendudukkan Hasan di paha beliau yang lain. Beliau lalu memeluk kami berdua seraya berdoa, "Wahai Allah, kasihilah mereka berdua karena sesungguhnya aku mengasihi mereka."
Beberapa tahun kemudian, setelah Usamah bin Zaid dewasa, Rasulullah SAW yang tengah berada di hari-hari terakhir beliau, menunjuk Usamah sebagai panglima pasukan Muslim yang telah disiapkan untuk menyerang Romawi. Rupanya Rasulullah ingin mengirim Usamah ke tempat di mana ayahya gugur syahid beberapa tahun sebelumnya.
Tapi karena Usamah mengetahui bahwa Rasulullah sedang sakit keras, dia pun memilih untuk menunggu di Madinah dan baru berangkat ke medan perang setelah Nabi meninggal.
Usamah pernah berkata, "Suatu ketika Rasulullah naik ke atas salah satu benteng kota Madinah. Beliau bersabda, "Apakah kalian melihat apa yang kulihat? Sungguh aku melihat tempat-tempat terjadinya fitnah di antara rumah-rumah kalian seperti jatuhnya tetesan hujan." (HR Bukhari).
Dan, ternyata seperti yang dikatakan Rasulullah SAW, beberapa tahun setelah beliau wafat, fitnah besar benar-benar merata di seluruh jalan dan gang kota Madinah. Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib adalah sebagian dari korban fitnah besar tersebut.
Apa yang terjadi itu membuktikan kebenaran nubuat yang disabdakan oleh Nabi.