Rabu 25 Dec 2024 15:32 WIB

PDIP Sebut Sangkaan Obstruction of Justice Terhadap Hasto Hanya Formalitas, Apa Maksudnya?

Hasto diduga punya andil dalam kasus dugaan suap bersama Harun Masiku.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. PDIP menuding penersangkaan Hasto ada motif politik.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. PDIP menuding penersangkaan Hasto ada motif politik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PDIP meyakini, ada upaya pemidanaan yang dipaksakan atau kriminalisasi terhadap Hasto Kristiyanto. Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional Ronny Talapessy menilai, pengenaan pasal perintangan penyidikan atau obstruction of justice oleh KPK terhadap sekjen PDIP tersebut hanya formalitas teknis hukum semata.

“Dugaan kami, pengenaan pasal obstruction of justice hanyalah formalitas teknis hukum saja. Alasan sesungguhnya dari menjadikan Sekjen DPP PDIP sebagai tersangka adalah motif politik,” kata Ronny saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (25/12/2024).

Baca Juga

PDIP menduga, penetapan tersangka terhadap Hasto dilakukan karena sekjen partai berlambang banteng moncong putih itu nyaring menyampaikan kritik. Terlebih, penetapan tersangka itu dilakukan setelah PDIP memecat tiga orang kader, yakni Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution.

“Sekjen DPP PDIP tegas menyatakan sikap-sikap politik partai menentang upaya-upaya yang merusak demokrasi, konstitusi, juga terhadap cawe-cawe, penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power di pengujung kekuasaan mantan presiden Joko Widodo,” ucap Ronny.

Selain itu, DPP PDIP juga menyoroti bocornya surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (sprindik) kepada media massa. Padahal sprindik tersebut seharusnya bersifat rahasia dan hanya diberikan kepada pihak terkait.

“Kami menduga adanya upaya pemidanaan yang dipaksakan, kriminalisasi, mengingat KPK tidak menyebutkan adanya bukti-bukti baru dari pemeriksaan lanjutan yang dilakukan sepanjang 2024,” katanya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement