Jumat 20 Aug 2010 03:55 WIB

Korut Selundupkan Barang-barang Terlarang

REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL--Korea Utara telah menyelundupkan barang-barang terlarang yang dapat digunakan untuk membuat roket dan peluncur misil, menurut laporan sebuah harian, Kamis. Negara itu seringkali menggunakan dokumen palsu untuk menyamarkan tujuannya.

Korea Selatan telah mengamankan bukti-bukti yang menyebutkan bahwa bahan-bahan yang terkait dengan pembuatan senjata pemusnah massal telah diekspor ke Korea Utara melalui Cina dan negara-negara lain, menurut laporan Munho Ilbo, mengutip sumber tanpa nama pejabat pemerintah. "Korea Utara telah menyelundupkan komoditas yang terkait dengan senjata pemusnah massal yang dilarang oleh masyarakat internasional dan barang-barang mewah melalui rute memutar misal melalui China, Jepang, Mongolia dan Rusia," katanya.

Metode ilegal yang digunakan oleh negara komunis yang kekurangan uang itu untuk menghindari sanksi jauh lebih kreatif dari sebelumnya, menurut harian itu. Para pejabat Korea Selatan menolak mengkonfirmasi laporan itu.

Resolusi PBB yang diadopsi setelah uji coba peluncuran misil dan nuklir Korea Utara tahun lalu melarang transaksi yang terkait dengan aktivitas nuklir dan atom dan pasokan barang-barang mewah ke Pyongyang.

Amerika Serikat telah mengumumkan sanksi baru untuk menghukum Korea Utara atas insiden tenggelamnya kapal perang Korea Selatan pada Maret lalu yang mengakibatkan tewasnya 46 pelaut serta mendorong negara itu menghapus program senjata nuklirnya.

Seoul menemukan bahwa sebuah perusahaan Cina telah membuat dokumen khusus untuk mengekspor peralatan-peralatan tertentu ke Korea Utara pada April, kata Munhwa Iibo. Harian itu menambahkan bahwa peralatan serupa dapat digunakan untuk roket jarak jauh atau peluncur misil.

Harian itu menyebutkan bahwa dua pedagang Jepang ditangkap oleh polisi pada Juni karena mencoba mengekspor peralatan bekas penggalian, yang dapat digunakan sebagai bantalan peluncur misil, ke Korea Utara. Korea Selatan juga telah mengumpulkan informasi mengenai para pejabat Korea Utara yang menggunakan sarana diplomatik untuk menyelundupkan wiski, cerutu dan obat terlarang, kata Munwa. Pyongyang sekarang lebih menyukai Mongolia dan Rusia untuk menyelundupkan barang-barang yang dilarang karena mengetatnya peraturan di China, katanya.

sumber : ant/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement