REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Temanggung minta kepada seluruh umat Islam di daerah ini tidak terpancing provokasi atas kerusuhan berbau sara. Sedangkan NU dan Muhammadiyah menyatakan tidak menyetujui prilaku anarkis yang dilakukan sekelompok orang, apalagi merusak atau membakar tempat-tempat ibadah.
"Kami mengimbau kepada seluruh umat Islam di Temanggung agar tidak terpancing isu-isu dan provokasi, kami mengutuk tindakan itu,’’ kata salah seorang wakil Ketua MUI Temangggung, KH As’ari Muhadi.
Apalagi kata As’ari, tindakan anarkis bukan merupakan tipe umat Islam di daerahnya. Islam itu, kata As’ari merupakan agama perdamaian.
Menyikapi persoalan kasus penistaan agama yang menjadi pemicu kerusuhan di daerahnya itu, As’ari minta semua pihak agar menaaati proses hukum yang sedang berjalan. ‘’Barangkali, sebagian anak muda kita tersulut emosinya dengan perbuatan terdakwa karena dihina keyakinannya, tapi hendaknya tetap harus menghormati proses hukum yang sedang berlangsung,’’ ujarnya.
Kalaupun nantinya tidak puas dengan putusan pengadilan, hendaknya disampaikan secara resmi dan santun, bukan dengan cara-cara anarkis.