REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menegaskan bahwa perlu sikap kesatria dalam berpolitik dan sikap tegas antara partai koalisi atau partai oposisi. Ini ditegaskan Anas menjawab pertanyaan soal sikap PKS dan Partai Golkar yang ternyata masih ingin berkoalisi.
''Saya kira ini perkara yang amat jelas. Tidak perlu tafsir yang berliku-liku dan bulet. Di manapun juga yang namanya koalisi itu komitmen untuk bekerjasama. Kalau lebih sering berbeda dengan alasan yang dicari-cari dan bahkan menjadi strategi politik, itu lebih baik bersikap terus terang saja,'' tegas Anas di Jakarta, Ahad (27/2).
Anas menilai politik itu tetap memerlukan sikap kesatria. ''Sederhana saja, di dalam atau di luar. Apakah pas berada di dalam, kalau kerjanya malah melubangi perahu terus?'' tanya Anas. ''Berpolitik itu yang sederhana saja, terang dan jelas. Koalisi ya koalisi, oposisi ya oposisi. Biar sama-sama jelas dan enak.''
Kalau jelas posisinya koalisi atau oposisi, tinggal partai politik mengembangkan sikap saling menghormati posisi masing-masing. Koalisi itu dibangun agar pemerintah bekerja makin produktif dan hasilnya dirasakan rakyat. Bukan untuk membuat rakyat bingung dan peserta koalisi lainnya bingung. ''Koalisi itu untuk hadirkan solusi, bukan teka-teki,'' tandas Anas.
Diakui Anas, pihaknya menghormati perbedaan. Tetapi, pihaknya lebih mengutamakan kesejatian dan efektifitas dalam berkoalisi. ''Logika paling awam pun akan mudah menerima bahwa sikap berkoalisi mesti berbeda dengan sikap beroposisi. Sekali lagi, itu kalau kita masih memandang penting sikap kesatria dalam berpolitik,'' paparnya.