REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM--Bencana angin puting beliung yang melanda Dasan Kolo, Kota Mataram, akhirnya merenggut satu korban jiwa anak berusia satu setengah tahun, Maulia. "Ia tertimpa runtuhan genteng ketika terjadi angin puting beliung pada Sabtu (25/9) dan sempat dirawat di Rumah Sakit Umum daerah Mataram selama dua hari, kemudian meninggal pada Senin pagi," kata Kepala Dinas Sosial Kota Mataram H Makmun.
Menurut rencana jenazah Mulia akan dimakamkan di pemakaman umum Dasan Kolo setelah shalat Zuhur. Ratusan pelayat datang bertakziah ke rumah almarhum yang diiringi dengan isak tangis. Maulia merupakan anak kedua dari pasangan Rahmah dan Inaq Aini.
"Angin puting beliung menghancurkan sekitar 50 rumah penduduk dan diperkirakan 500 jiwa kehilangan tempat tinggal," katanya.
Masyarakat Dasan Kolo, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, bergotong-royong membersihkan puing-puing rumah yang hancur akibat angin puting beliung. Warga yang kehilangan tempat berteduh kini ditampung di rumah-rumah keluarga dan tenda darurat, untuk kebutuhan konsumsi didirikan dapur umum.
Meski sudah ada dapur umum namun banyak juga warga yang meminta bantuan sembako dan dimasak sendiri bersama keluarganya.
"Bantuan yang telah disalurkan kepada korban antara lain beras, mi instan, sarden dan air mineral. Bantuan bagi korban bencana alam angin puting beliung terus mengalir di antaranya dari masyarakat Tionghoa di Kota Mataram," katanya.