REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA-Spekulasi penyebab crop circle di Sleman terus bermunculan. Kini giliran Komunitas Beta UFO Surabaya menanggapinya. Menurut mereka sangat mustahil jika crop circle dibuat manusia.
Ketua Kominitas Beta UFO Surabaya Nur Agustinus menilai pola rebahan dan patahan tanaman yang simetris menguatkan dugaannya bahwa motif lingkaran pada tanaman padi tersebut tak bisa diselesaikan dalam waktu semalam. “Melihat pola dan rebahan mustahil dibuat secara manual oleh manusia,” katanya kepada wartawan di Surabaya, Selasa (25/1).
Menurut Nur, biasanya crop circle hanya dapat dibuat dengan cara penggunaan frekuensi suara dan gelombang panas pada titik tertentu. Namun, ia lebih memilih menduga dikarenakan frekuesi suara. Pasalnya, sebelum muncul crop circle warga setempat mengaku mendengar suara gemuruh yang tak diketahui sumber asalnya
”Ada teknologi yang menggunakan frekuensi suara tertentu yang menyebabkan tanaman menjadi roboh. Tapi, teknologi tersebut masih tanda tanya keberadaannya,” cetusnya.
Meski begitu, Nur juga tak sepenuhnya yakin jika crop circle tersebut merupakan produk makhluk angkasa alias UFO. Tapi, ia mengingatkan berdasarkan data yang dihimpun Komunitas Beta UFO Surabaya, di Indonesia sering terjadi penampakan makhluk luar angkasa itu.
“Penampakkan UFO terbang diangkasa maupun yang mendarat pernah ada. Bahkan pada 1964 militer a pernah menembak UFO. Termasuk, TNI AU yang mengejar benda asing ke wilayah Lampung,” beber Nur.