REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH - Para Menteri Luar Negeri Negara Kerjasama Teluk (GCC) mengadakan pertemuan ketiga dalam rangka mencari solusi krisis Yaman di ibukota Riyadh, Ahad (17/4).
Pertemuan ini digelar untuk mengakomodasi permintaan kelompok oposisi yang menuntut Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh mundur dari jabatannya. Selain permintaan pengunduran diri, kelompok oposisi juga melayangkan gugatan hukum terhadap Saleh.
Menurut sumber informasi di Riyadh, pertemuan Dewan Menteri GCC dilakukan secara tertutup dan terbatas. “Sebelum pertemuan dengan delegasi Yaman yang terdiri dari delapan orang yang mewakili berbagai pihak dan kelompok penentang Presiden Yaman, terlebih dahulu dibahas persyaratan yang diajukan GCC dan cara pelaksanaannya,” kata si sumber.
Sumber mengatakan Dewan Menteri GCC berupaya memecahkan masalah Yaman sesuai dengan kebutuhan untuk menghentikan pertumpahan darah akibat bentrokan yang terjadi antara penentang dan pendukung Presiden Saleh. “Diharapkan pertemuan ini akan menghasilkan sesatu yang positifs sesuai dengan aspirasi rakyat Yaman,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Koalisi Oposisi Yaman, Yasin Said Numan tak menampik jika pihaknya akan menggelar pertemuan dengan Dewan Menteri GCC Ahad ini. "Delegasi oposisi akan menghadiri pertemuan di Riyadh, dan akan menjelaskan realitas situasi di Yaman, yang dilanda pergolakan serius akibat sistem yang diberlakukan rezim penguasa,” ungkapnya.