REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA-- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) membantah adanya peristiwa pemukulan terhadap wartawan Tempo TV. Pemukulan ini dikabarkan terjadi di lahan yng disengketakan antara warga dengan Pangkalan Udara TNI AU, Atang Sanjaya, di Kampung Cibitung RW 05 Desa Sukamulya, Kecamatan Rumpin, Bogor pada Kamis (28/7).
Kepala Dinas Penerangan TNI-AU Kolonel Nav Azman Yunus, disela-sela peringatan Hari Bakti TNI AU Ke-64 di Angkatan Udara (AAU) Adisutjipto, Yogyakarta, Jumat pagi mengungkapkan, wartawan Tempo TV Syarifah Nur Aida yang akrab disapa Ipeh ditemukan dalam posisi tengkurap karena mengalami demam.
"Berdasarkan keterangan Kapolsek Rumpin, Kompol Tundun, Syarifah terjatuh karena sakit. Korban dibawa ke puskesmas dan diketahui mengalami panas 37,8 derajat Celcius dan tensi( tekanan darah, red) 130 - 90," ujar Kadispen.
Azman menjelaskan, pada saat ramai, ada seorang ibu bernama Neneng, mengatakan Syarifah dipukul anggota TNI-AU. Kemudian, isu itu lalu menyebar.
"Ibu Neneng juga sudah dimintai keterangan oleh aparat kepolisian dan telah mencabut keterangan itu," tuturnya.
Ia menyebutkan, berdasarkan keterangan diperoleh dari pihak kepolisian, Syarifah dan dua temannya, Mahmud Effendi berjalan dari Kampung Cibitung ke lokasi di Rumpin.
Sengketa antara warga dan TNI AU di Rumpin diketahui telah berlangsung lama. Pada tahun 2007 sempat terjadi konflik dari yang melontarkan protes. Aparat TNI AU dikabarkan melempaskan tembakan untuk membubarkan aksi tersebut hingga mengakibatkan sejumlah warga terluka.