REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kondisi bangsa sedang berada di titik kritis. Banyak persoalan yang harus diselesaikan dalam waktu cepat. Indonesia membutuhkan sosok negarawan sejati untuk membetulkan kondisi ini.
Bangsa Indonesia sendiri mempunyai banyak contoh negarawan yang bisa dijadikan panutan. Sebut saja Jos Sudarso, Bunga Hatta, Slamet Riyadi dan TB. Simatupang.
"Negarawan tidak pernah peduli dengan kepentingan pribadi demi bangsa ini. Dia mempunyai jiwa samurai," kata Letjen TNI (Purn) T.B. Silalahi dalam diskusi 'Membangun Sikap Negarawan Alumni Lemhamnas' di Gedung Panca Gatra, Sabtu (31/03).
Sayangnya, perilaku para pelaku sejarah ini banyak yang terlupakan terhapus zaman. Negarawan ulung harus bermental ksatria, termasuk berani mundur ketika memang merasa gagal melaksanakan tanggung jawab.
Kondisi ini pernah dialami Letjen TNI TB. Simatupang. Beliau berhati besar ketika memutuskan untuk mundur dari jabatannya pada 1952. Contoh lain pernah dilakukan Bung Hatta.
Mantan orang nomor dua ini menunjukkan kesetiaan yang luar biasa kepada Indonesia walaupun sudah tidak menjabat. Berbeda sekali dengan sikap yang ditemui di para pejabat akhir-akhir ini. "Seorang pemimpin yang baik harus berani ambil riisiko, kalau tidak negara akan mundur," katanya.
Jendral (Purn) AM. Hendropriyono menambahkan, negara berkembang seperti Indonesia sangat bergantung pada kepiawaian pemimpinnya. Ketika hukum tidak lagi punya suara, seharusnya yang maju adalah moralitas.