REPUBLIKA.CO.ID,Di industri perminyakan global, siapa yang kenal dengan Chevron? Ini merupakan nama salah satu perusahaan minyak dan energi terbesar dunia dan terbesar kedua di Amerika Serikat yang berbasis di California.
Perusahaan ini memiliki bisnis di lebih dari 100 negara termasuk di Indonesia. Berbagai varian bisnis dijalani, mulai dari eksplorasi dan produksi, hingga pembangkit listrik bertenaga energi. Perusahaan ini juga berinvestasi di pengembangan teknologi mutakhir dunia.
Sepanjang tahun lalu, Chevron memproduksi minyak sekitar 2,62 juta barel per hari dan memiliki sekitar 59 ribu tenaga kerja terampil dan sekitar 5.800 tenaga kerja layanan. Pada tahun itu, Chevron membukukan laba bersih sebesar 18,6 miliar dolar AS dan pendapatan 210,783 miliar dolar AS. Karena itu, perusahaan ini tercatat pada posisi ketiga perusahaan terbaik dalam daftar Fortune 500 AS.
Sebagai raksasa perusahaan minyak dunia, pengelolaan Chevron tentu saja bukan hal mudah dan sederhana. Perusahaan ini dipimpin oleh pria kelahiran Irlandia, Januari 1947 lalu bernama David J O'Reilly. Ia menempati posisi teratas sebagai Chief Executive Officer (CEO).
Karir O'Reilly di perminyakan dimulai usai menamatkan pendidikan teknik kimia di University College, Dublin pada 1968. Pada tahun itu, ia langsung bekerja sebagai peniliti di Chevron Research Co hingga 1971. Ia kemudian berganti posisi menjadi insinyur proses, asisten operasi, dan supervisor hingga 1979 di Chevron Corporation.
Secara umum, O'Reilly termasuk tipe pekerja loyal yang menghabiskan seluruh karir di Chevron. Pada 1998, ia dipercaya sebagai presiden di Chevron Corporation. Selanjutnya, ia dipercaya sebagai Vice Chairman di perusahaan yang sama. Pada 2000, ia menjabat sebagai Chairman sekaligus CEO Chevron Corporation hingga kini.
Meski menangani segudang pekerjaan, O'Reilly juga terkenal aktif di berbagai lembaga. Di antaranya adalah di American Petroleum Institute, Eisenhower Fellowships Board of Trustees, Peterson Institute for International Economics, Business Council, Business Roundtable, JPMorgan International Council, World Economic Forum's International Business Council, dan National Petroleum Council. Selain itu, ia juga aktif di American Society of Corporate Executives, King Fahd University of Petroleum, dan Minerals International Advisory Board.