REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemkot Surabaya resmi menutup tiga wisma atau tempat bekerja para pekerja seks komersial (PSK) di kawasan lokalisasi Dupak Bangunsari, Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan, Surabaya.
Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Supomo, mengatakan pihaknya memberikan apresiasi kepada pemilik tiga wisma, yakni Siswoto yang telah mengubah peruntukan wismanya menjadi rumah tangga.
"Langkah yang dilakukan oleh Pak Siswoto bisa menjadi contoh bagi warga pemilik wisma lainnya untuk mengubah bangunannya menjadi rumah tinggal," kata Supomo.
Tak hanya itu, lanjut dia, Pemkot juga memulangkan delapan PSK yang bekerja di lokalisasi Bangunsari. Satu di antaranya adalah warga Surabaya. Sedangkan, dua lainnya dari kota/kabupaten di Jawa Timur.
Pemkot juga memberi bantuan modal usaha sebesar Rp 3 juta dan perlengkapan shalat kepada PSK yang mau dipulangkan.
"Data terbaru jumlah PSK sebelum dipulangkan 213 dan sekarang tinggal 162 PSK yang masih bekerja,'' katanya. ''Dari jumlah tersebut, bisa dilihat kemauan PSK untuk berhenti dari pekerjaannya sangat besar sekali. Buktinya, mereka mau dipulangkan dan tidak kembali lagi.''